Pertamina terus memperkuat ketahanan energi baik dengan optimalisasi hulu migas domestik maupun pengembangan di luar negeri
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu minyak dan gas bumi (migas) di negara-negara Amerika Latin dan Karibia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan penjajakan peluang kerja sama hulu migas di kedua kawasan itu merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional.

“Pertamina terus memperkuat ketahanan energi nasional baik dengan optimalisasi hulu migas domestik maupun pengembangan migas di luar negeri. Untuk memperkuat ketahanan energi ini, Pertamina membuka sinergi dengan berbagai pihak,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut Fadjar, Amerika Latin dan Karibia memiliki potensi migas yang cukup besar dan terbuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki kerja sama mengembangkan wilayah kerja migas.

Ia menambahkan, Pertamina akan fokus menjajaki peluang kerja sama di Suriname, Guyana dan Brasil karena merupakan wilayah dengan potensi migas yang cukup besar.

Baca juga: Pertamina pastikan harga avtur Indonesia paling kompetitif

Baca juga: Pupuk Indonesia dan Pertamina kerjasama majukan CCS dan CCUS


Suriname, misalnya, memiliki cadangan terbukti minyak mentah hingga 89 juta barel dengan perusahaan utamanya yakni Staatsolie, perusahaan minyak negara Suriname.

Sementara Guyana, menurut Fadjar, akan menjadi negara penghasil minyak terbesar keempat di Amerika Latin setelah penemuan blok Stabroek dengan potensi cadangan mencapai 11 miliar setara barel minyak.

Adapun Brasil memiliki cadangan produksi minyak cair hingga 21,5 tahun dan cadangan produksi gas 28,7 tahun.

“Pertamina telah memiliki pengalaman mengelola hulu migas di berbagai negara di dunia termasuk di Venezuela yang merupakan salah satu negara di kawasan Amerika Latin-Karibia,” imbuh Fadjar.

Sejak 2018, PT Pertamina Internasional EP (PIEP), melalui anak perusahaannya Maurel & Prom (M&P), telah memiliki investasi di Venezuela dengan Petroleos de Venezuela SA, perusahaan migas milik pemerintah Venezuela.

Pemerintah Indonesia dan Venezuela sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor energi melalui penandatanganan MoU awal tahun ini.

MoU tersebut mencakup berbagai aspek kerja sama, mulai dari bisnis hulu migas, peningkatan produksi minyak, hingga pengembangan teknologi dan praktik terbaik di bidang energi.

Melalui kesepakatan tersebut, Pertamina sebagai badan usaha milik negara di bidang energi bertujuan menambah portofolio investasinya di bidang hulu migas di Venezuela.

Baca juga: Pertamina ungkap strategi untuk capai net zero emissions tahun 2060

Baca juga: Pertamina berkolaborasi dengan perusahaan internasional kembangkan CCS

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024