Kediri (ANTARA News) - Wakil Kepala Polda Jawa Timur Brigjen (Pol) Sunaryono mengingatkan para pengguna jalan di sekitar kawasan banjir lumpur panas PT Lapindo, Porong, Sidoarjo, terhadap kemungkinan aksi kejahatan dengan mengambil barang di atas kendaraan seperti bajing loncat. "Informasi yang kami peroleh dari operasi Intelkam kawasan Lapindo rawan kejahatan bajing loncat. Untuk itu kami minta kepada pengguna jalan di malam hari, khususnya pada saat arus mudik nanti, untuk meningkatkan kewaspadaan," ujarnya saat ditemui dalam acara buka bersama dengan ulama dan juru dakwah di Mapolwil Kediri, Kamis malam. Lebih lanjut dia mengungkapkan, di beberapa titik kemacetan di sekitar lokasi bencana akan dikerahkan sejumlah personil untuk mengamankan pemudik di malam hari. "Ada banyak personil kami, baik dari Polda, Polwil, dan Polres yang kami siagakan di beberapa titik rawan, termasuk kami juga akan melibatkan sejumlah anggota masyarakat sekitar," katanya. Menanggapi akan adanya aksi penghadangan oleh korban semburan lumpur panas di beberapa ruas jalan utama, Sunaryono akan melakukan pendekatan secara persuasif dulu agar tidak sampai anarkhis. "Tapi kalau mereka tetap tidak terkendali, tentu kami akan mengambil sikap tegas," ucapnya menambahkan. Langkah tegas yang akan dilakukan adalah dengan memberikan tembakan peringatan terlebih dulu, namun jika tidak dihiraukan baru akan menembak para pelaku anarkhisme. "Namun yang perlu diingat, tembakan kepada pelaku anarkhis dengan menggunakan peluru karet. Kami tidak akan menggunakan peluru tajam," katanya menegaskan. Menurut dia, dampak semburan lumpur panas tidak hanya dirasakan oleh warga sekitar lokasi PT Lapindo, tapi juga para pengguna jalan, termasuk juga dapat mengganggu sektor transportasi, industri, dan aktifitas ekonomi masyarakat luas. Oleh sebab itu, dia meminta agar warga yang rumah dan tempat usahanya tenggelam akibat kesalahan pengeboran itu, tidak memaksakan kehendak dengan melakukan tindakan anarkhis.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006