Butuh sentuhan perempuan

Obi bisa dikatakan masih menjadi satu-satunya perempuan yang menekuni profesi pembuat jalur di Indonesia. Padahal, kehadiran pembuat jalur panjat tebing dari kalangan perempuan ternyata sangat dibutuhkan.

Olahraga panjat tebing tidak hanya mempertandingkan nomor untuk putra, melainkan juga putri sehingga sentuhan perempuan untuk pembuatan jalur sangat diperlukan.

Seperti diungkapkan Andi Saputro selaku Koordinator Biro Juri dan Jalur Federasi Panjat Tebing (FPTI) yang mengakui bahwa pembuat jalur panjat tebing memang profesi yang cenderung lebih lekat dengan kaum Adam.

"Dalam tuntutan kompetisi, kami memerlukan pembuat jalur (panjat tebing, red.) perempuan untuk merepresentasikan jalur yang dipanjat untuk kategori putri," katanya.

Dalam membuat jalur panjat tebing, tim tentu harus mencoba terlebih dulu jalur yang dibuatnya sehingga jika jalur untuk nomor atlet putri akan lebih cocok dicoba perempuan ketimbang laki-laki.

"Kadang ada satu masa ketika (harus, red.) nyoba membuat jalur perempuan. Dengan hadirnya perempuan (sebagai pembuat jalur, red.) jadi sesuai," ungkapnya.

Hanya saja, diakui Andi bahwa hampir tidak ada perempuan yang tertarik menjadi pembuat jalur panjat tebing, di samping karena persyaratannya juga sangat ketat.

Sepengetahuannya, Obi adalah satu-satunya perempuan pembuat jalur panjat tebing yang telah mengikuti kursus C1 atau tingkat nasional, dan belum ada perempuan lain yang menyamainya.

Meski baru setahun, pengalaman Obi juga sudah banyak dalam membuat jalur panjat tebing, seperti saat kompetisi Kejurda Junior di Jabar 2023,
Kejuaraan Panjat Tebing Piala Gubernur Jawa Barat 2023, Kejurnas kelompok umur di Bogor pada 2024.

Persis terakhir sebelum PON XXI, Obi dipercaya sebagai tim pembuatan jalur panjat tebing pada ajang ASEAN University Games 2024 di Surabaya Jatim.

Dengan sudah adanya Obi sebagai pembuat jalur panjat tebing profesional, Andi berharap bisa merangsang atau memotivasi mantan-mantan atlet, khususnya putri untuk menjadi "route setter".

Di luar mantan atlet, FPTI juga membuka kesempatan bagi perempuan non-atlet untuk menjadi pembuat jalur panjat tebing, tetapi harus sudah mengantongi grade pemanjatan minimal di tingkat 7B. Siapa berminat?


Baca juga: 11 atlet panjat tebing bersiap ke Seoul usai PON Aceh-Sumut
Baca juga: Panjat tebing - Jatim masih teratas dengan tiga emas

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024