Kreativitas dan imajinasi

Pembuatan jalur panjat tebing ternyata tidak semudah yang dibayangkan, sebab harus memenuhi unsur keindahan dan tingkat kesulitan yang sesuai dengan nomor yang dilombakan.

Tim pembuat jalur panjat tebing dituntut untuk kreatif berimajinasi menciptakan lintasan yang terbagi dalam tiga jenis, yakni "lead" yang menjulang ke atas, "boulder" yang memanjang ke samping, dan 'speed" untuk pemanjatan cepat.

Masing-masing jenis jalur, dijelaskan Obi, memiliki tingkat kesulitan tersendiri, terutama "lead" dan "boulder" yang harus jelas berbeda konsepnya dalam setiap babak pertandingan.

"Kalau satu lintasan 'lead', biasanya butuh tiga orang karena tinggi ya. Dibagi tiga; bagian atas, tengah, dan bawah. Kalau 'boulder' bisa dikerjakan sendiri atau maksimal dua orang untuk satu lintasan," kata Obi yang pernah tiga kali ikut PON itu.

Untuk pembuatan lintasan jalur "lead", diakuinya, memang membutuhkan tingkat kesulitan yang lebih tinggi ketimbang "boulder". Karena harus bergantung menggunakan tali pengaman.

Tak jarang, Obi menggunakan "boom lift", sejenis alat berat yang memudahkannya memasang perangkat pijakan memanjat di sudut "wall" yang sulit terjangkau ketimbang harus bergelantungan.

Mantan atlet panjat tebing spesialis lead tim yang pernah meraih medali perak dan perunggu itu pun kini telah lihai mengancingkan perangkat pijakan memanjat dengan sekrup cacing di "wall".

Untuk waktu pembuatan lintasan jalur "lead" setidaknya membutuhkan waktu lebih dari dua jam, apalagi perlu menyelaraskan imajinasi dan kreasi dengan kemampuan atlet yang bertanding.

Demikian pula dengan lintasan "boulder" yang juga membutuhkan imajinasi dan kreasi. Bahkan, tak jarang harus bongkar pasang sampai benar-benar menemukan jalur yang pas.

"Bedanya, kalau 'boulder' kan bisa pakai tangga karena enggak terlalu tinggi. Kalau untuk (lintasan, red.) speed paling mudah. Di mana-mana speed ya gitu-gitu aja kan," kata istri dari Reka Surya itu.

Selain visualisasi yang mesti bagus, lintasan juga harus dipastikan bisa dipanjat oleh atlet. Karena itu, para pembuat jalur akan mencoba terlebih dulu lintasan yang dibuatnya.

"Memang ada 'grade' tingkat kesulitannya, semakin lama semakin sulit. Paling rendah untuk kelas PON ini ya 7A, sedangkan paling sulit 8C+. Tapi, semua lintasan dipastikan harus bisa dipanjat," tegas Obi.

Baca juga: Desak Rita bidik tiga target setelah tuntaskan lomba dalam PON 2024
Baca juga: Romantisme pasutri pemanjat tebing bersanding di atas podium


Butuh sentuhan perempuan

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024