Dalam setiap kelurahan sudah ada yang kami latih terkait edukasi kebencanaan, khususnya gempa bumi
Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta memperkuat edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi menghadapi bencana gempa bumi melalui kampung tangguh bencana.

Staf Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta Romi Eko Haryono dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat, mengatakan edukasi terkait mitigasi bencana gempa dilakukan pada169 kelurahan atau kampung tangguh bencana di wilayah ini.

"Dalam setiap kelurahan sudah ada yang kami latih terkait edukasi kebencanaan, khususnya gempa bumi," kata dia.

Romi berharap melalui edukasi mitigasi bencana gempa warga Kota Yogyakarta, terutama kelompok rentan dan kader perempuan, di wilayah itu mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat ketika terjadi gempa bumi.

Baca juga: BPBD DIY perkuat kesiapsiagaan hadapi potensi gempa megathrust

Karena durasi bencana gempa biasanya sangat singkat, menurut dia, warga yang berada di dalam ruangan maupun bangunan tinggi diminta tetap tenang.

"Jika terjadi bencana dapat berlindung di bawah meja atau pergi ke sudut bangunan dengan tetap menutup kepala," ujar dia.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Ria Rinawati mengatakan Kota Yogyakarta merupakan salah satu wilayah di DIY yang rawan terhadap bencana, termasuk gempa bumi.

Ria berharap kelompok rentan di wilayah ini mampu melakukan mitigasi manakala terjadi bencana gempa megathrust, baik sebelum, saat, maupun setelah kejadian.

Baca juga: BPBD DIY salurkan bantuan logistik untuk warga terdampak gempa 

Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Kota Yogyakarta memiliki indeks risiko Sedang dengan skor 69.46 dari Hasil Kajian Risiko Bencana tahun 2022 - 2026.

"Baru-baru ini terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,8. Hal ini menjadi perhatian bersama agar kelompok rentan dan kader perempuan di wilayah Kota Yogyakarta dapat menanggulangi dan paham cara antisipasi jika terjadi gempa di kemudian hari," ujar dia.

Fungsional Madya BMKG Stasiun Geofisika Sleman Nana Nawangsari menegaskan bahwa informasi potensi gempa megathrust yang sedang ramai dan berkembang bukanlah prediksi atau peringatan dini bahwa seolah-olah bencana itu bakal terjadi dalam waktu dekat.

Meski begitu, menurut dia, edukasi mitigasi tetap diperlukan sehingga masyarakat tetap memiliki kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu bencana itu terjadi.

"Semoga dengan adanya potensi yang dijelaskan akan menambah pengetahuan masyarakat. Sehingga semakin siap dalam menghadapi bencana," kata dia.

Baca juga: DIY tidak perpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024