Slavyansk, Ukraina (ANTARA News) - Rusia menolak prakarsa perundingan baru soal Ukraina di tengah kekhawatiran terjadinya perang terbuka meningkat di republik bekas Soviet itu, yang tentara-tentaranya sedang melancarkan serangan mematikan terhadap para pemberontak pro-Moskow.

Presiden Prancis Francois Hollande dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier ikut memberikan peringatan bahwa pertempuran kecil di wilayah timur Ukraina bisa memicu perang saudara.

Dengan menggarisbawahi adanya resiko tersebut, Kiev mengumumkan bahwa jumlah korban tewas dari serangan terhadap sebuah kota yang dikuasai para pemberontak telah mencapai lebih dari 34 orang.

Negara-negara Barat, yang mengancam akan memperluas sanksi terhadap Rusia terkait krisis yang kian buruk itu, melihat pemilihan presiden pada 25 Mei di Ukraina sebagai momen yang sangat penting untuk menarik negara itu dari ambang kekacauan.

Pada Selasa, kepresidenan Swiss --yang mengepalai Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa-- mendesak dihentikannya permusuhan agar pemilihan itu dapat dilaksanakan.

Menteri luar negeri Ukraina Andriy Deshchytsia mendesak 30 mitranya yang berkumpul di Wina untuk membantu "menghapuskan ancaman-ancaman dan provokasi dari luar yang didukung oleh Rusia."

Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang juga menghadiri pertemuan Dewan Eropa di Wina, mengatakan bahwa menyelenggarakan pemilihan di tengah kekerasan yang sedang berlangsung akan menjadi peristiwa yang "tidak biasa".

Juru bicara Presiden Vladimir Putin mengeluarkan perkataan yang lebih terbuka dengan menyebut pemilihan sebagai ide yang "konyol".

Lavrov juga menolak tekanan Eropa yang dipelopori oleh Jerman agar Rusia mengadakan perundingan perdamaian baru menyangkut Ukraina setelah runtuhnya perjanjian 17 April, yang dinyatakan Moskow sudah berakhir.

Perundingan apapun yang tidak melibatkan para pemberontak pro-Rusia yang aktif di wilayah timur dan tenggara Ukraina "akan sulit membawa perubahan apapun," katanya.
(T008/H-AK)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014