Siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa malam, menyebutkan, acara pembukaan itu dihadiri seluruh anggota Asia-Pacific Institute for Broadcasting Developement (AIBD) yang mewakili 26 negara, 76 afiliasi dan lebih dari 50 mitra di Asia, Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara.
Hadir pula dalam sesi peresmian pembukaan Asia Media Summit 2014 antara lain Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi Dr Abdul-Aziz Bin Muhiuddin Khoja dan Presiden General Commission for Audiovisual Media (GCAM) Arab Saudi Dr Riyadh bin Kamal Najm.
Direktur utama LPP RRI Niken Widiastuti selaku President of AIBD General Conference dalam pidatonya menyampaikan bahwa broadcasters di lingkungan media yang kompleks saat ini mempunyai dua tugas yang sangat penting.
Pertama, katanya, menjadikan keragaman teknologi, konten, dan skill (keahlian) agar dapat lebih berarti dan memperkaya pengetahuan dan pengalaman audiensnya sehingga bisa memperkuat organisasi penyiaran.
Kedua, lanjut Niken, menjadikan percepatan opini, ide, perspektif dan latar belakang kebudayaan dapat berkontribusi dalam pemahaman yang kritis di bidang politik, ekonomi, sosial dan pengembangan manusia.
Melalui pertemuan Asia Media Summit 2014, 6-8 Mei, AIBD berusaha memenuhi visi dan misi lembaga untuk memobilisasi sumber daya intelektual dan teknologi yang tersedia dalam organisasi penyiaran nasional negara-negara anggota serta badan-badan regional dan internasional melalui infrastruktur mapan dan mekanisme yang meliputi instansi pemerintah, jaringan organisasi non-pemerintah, perguruan tinggi, sektor swasta dan individu profesional, di tengah-tengah beragamnya dimensi dan dampaknya dari sebuah visi yang jelas dan strategi yang innovatif.
Asia Media Summit 2014 tersebut diikuti oleh 700 peserta. Asia Media Summit merupakan forum dialog, diskusi yang membahas konten media, teknologi, regulasi, skill, dan SDM penyiaran se-Asia-Pacific. (A041/Z002)
Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014