Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan ingin kemajuan teknologi digital yang mendekatkan layanan bank dengan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) tanpa meningkatkan biaya overhead (pengeluaran operasional).

“Kalau ada teknologi digital atau teknologi lain yang bisa mendekatkan layanan bank dengan masyarakat tanpa meningkatkan overhead dari bank, itu yang saya ingin dorong,” katanya di Jakarta, Kamis.

Menurut Ferry, kerja sama antara Mercy Corps Indonesia (MCI) dan Nikel (financial technology) untuk memberdayakan pelaku usaha kecil menengah (UKM) perempuan di Indonesia melalui chatbot “Bu Mira” (mitra bisnis daring untuk membantu pelaku UMKM perempuan mengembangkan bisnis) dapat mendorong tingkat literasi keuangan dan akses pinjaman.

Apalagi, lanjut dia, MCI dan Nikel menargetkan pelaku usaha perempuan yang notabene menjadi segmen prioritas pemerintah untuk memperoleh literasi dan inklusi keuangan.

“Kami di Kemenko, yang pasti kita akan support dan implementasinya membutuhkan dorongan juga dari teman-teman yang lain,” ungkap dia.

Baca juga: BI: Teknologi digital tingkatkan efisiensi dan perluas pasar UMKM

Inovasi chatbot “Bu Mira" dinilai sejalan dengan Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) guna mendorong pencapaian inklusi keuangan 98 persen di tahun 2045.

Dalam hal ini, semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan inklusi dan literasi keuangan diharapkan berpartisipasi aktif mencapai target tersebut.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah bekerja sama antara pemangku kepentingan guna mendorong berbagai instrumen dan aktivitas yang dapat meningkatkan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan.

“Saya percaya dengan teknologi ini (chatbot Bu Mira), kita bisa mendekatkan layanan, mendekatkan jarak, mengefisienkan waktu, sehingga memudahkan akses layanan keuangan masyarakat itu bisa meningkat, at the end kesejahteraan itu bisa meningkat,” ucap Ferry.

MCI dan Nikel berkolaborasi dengan menghadirkan chatbot “Bu Mira” yang menyediakan sumber daya seperti modul edukasi, alat dan informasi keuangan, serta proses pengajuan pinjaman yang lebih sederhana bagi pelaku UKM perempuan.

Baca juga: Kemenkominfo gelar program pemanfaatan teknologi digital untuk UMKM

Upaya ini diharapkan dapat membangun ketahanan finansial jangka panjang mereka, mendukung target pemerintah mendistribusikan pinjaman kepada UMKM sebesar 30 persen di tahun 2024, serta mencapai inklusi keuangan sebesar 98 persen pada tahun 2045.

“Bu Mira merupakan salah satu contoh inovasi yang memberikan dukungan nyata bagi UKM perempuan dengan cara yang sangat sederhana dan relevan. UKM perempuan dapat dengan mudah mengakses modul pendidikan, instrumen keuangan, dan aplikasi bisnis melalui WhatsApp. WhatsApp merupakan aplikasi yang sangat populer dan banyak digunakan. Aplikasi ini akan memberdayakan mereka dengan sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk bisnis mereka,” ujar Direktur Public Policy PT Mastercard Indonesia Wilson Siahaan.

Sebagai tambahan, Nikel merupakan fintech yang menyediakan akses ke layanan keuangan untuk bank dan non bank. Berbagai produk yang ditawarkan mencakup sistem penerimaan pinjaman, sistem manajemen pinjaman, sistem pendeteksi penipuan, dan solusi kartu kredit.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024