Pontianak (ANTARA News) - Kementerian Pertanian akan memperkuat 1.047 unit Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, Perkebunan, dan Kehutanan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan ketahanan dan produktivitas pangan lintas sektor.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian Fathan A Rasyid saat dihubungi di Pontianak, Selasa, menuturkan BP3K akan menjadi simpul dalam program pertanian maupun lintas kementerian yang terkait.
Ia melanjutkan, ke depan satu balai penyuluh pertanian atau BP3K, akan membawahi delapan penyuluh di desa.
Kemudian, satu penyuluh menangani delapan kelompok tani dimana masing-masing kelompok mengelola lahan seluas 25 hektare.
"Artinya, satu BP3K akan mengelola setidaknya 1.600 hektare. Kalau tanamannya padi, itu untuk satu kali tanam. Kalau dua kali masa tanam, berarti ada 3.200 hektare tanaman padi yang bakal dipanen," katanya.
Ia menambahkan, kalau satu hektare menghasilkan lima ton dalam satu kali panen, maka produksi padi yang dihasilkan secara keseluruhan menjadi 16 ribu ton oleh lahan yang dibawah bimbingan satu Balai Penyuluh.
"Pertimbangannya, dalam setahun akan dua kali panen," kata mantan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalbar itu.
Produktivitas petani dengan pembinaan yang intensif tersebut diharapkan bakal meningkat antara 0,25 - 0,75 ton/hektare.
Ia mengambil angka rata-rata kenaikan produktivitas menjadi 0,5 ton /hektare.
"Secara keseluruhan, dharapkan bakal ada kenaikan sebanyak 0,5 ton dikali 1.600 hektare dikali 1.047 Balai Penyuluh. Angkanya 837.600 ton. Belum lagi kalau dua kali musim tanam," katanya.
Terkait hal itu, Kementerian Pertanian akan mempersiapkan anggaran mulai dari rencana rembug desa, pelatihan, pembuatan demplot, hingga supervisi.
"Ini menjadi perhatian Kementerian Pertanian, karena fungsinya juga sangat strategis, untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Jadi, nantinya akan berjenjang mulai dari pusat," kata dia.
Selain itu, sekaligus membangun sistem agar BP3K benar-benar menjadi pos simpul pangan nasional.
Secara nasional, ada 28 ribu penyuluh dengan status sebagai PNS. Sedangkan sebagai tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian sebanyak 20.814 orang. Dengan asumsi satu penyuluh satu desa, ada 70 ribu desa berbasis pertanian.
"Selisih kekurangannya, melalui penyuluh swadaya," kata Fathan A Rasyid.
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014