Bagan itu suatu alat untuk menangkap ikan tapi relatif besar
Bontang, Kalimantan Timur (ANTARA) - Anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), Badak LNG membangun fasilitas bagan apung untuk para nelayan di Kampung Tihi-Tihi, Bontang, Kalimantan Timur yang memudahkan mereka untuk meningkatkan hasil tangkap, sehingga secara langsung membantu menaikkan pendapatan hingga dua kali lipat.
 
Senior Manager Corporate Communication and General Support Badak LNG Yuli Gunawan di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis mengatakan bagan merupakan fasilitas yang dinantikan oleh para nelayan di kampung tersebut, sehingga pihaknya memutuskan untuk membuat alat itu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
 
"Bagan itu suatu alat untuk menangkap ikan tapi relatif besar. Itu mimpinya masyarakat Tihi-Tihi untuk mendapatkan atau mempunyai sebuah bagan," kata dia.
 
Bagan apung merupakan metode tangkap ikan tambahan yang menggunakan atraktor dalam bentuk buatan dan alami. Proses penangkapan tersebut dilakukan pada malam hari dengan menggunakan lampu dan jaring.
 
Tidak seperti bagan biasa, bagan apung yang dinamai Jaka Samudra tersebut dilengkapi dengan pelampung FRP yang memiliki ketahanan hingga 40 tahun. Pelampung ini juga dilengkapi sensor pintar untuk mendeteksi kebocoran dini dan mendeteksi kemiringan fasilitas tersebut
 
Lebih lanjut, pembuatan sensor pintar juga memanfaatkan limbah non B3 yaitu tubing AC. Sensor pintar yang terpasang dapat memberikan peringatan kepada nelayan di Tihi-Tihi melalui notifikasi via telepon seluler jika ada masalah pada bagan.
 
Ketua RT Kampung Tihi-Tihi Muslimin menyampaikan, bagan yang sudah dibangun, dikelola oleh kelompok nelayan Marina yang beranggotakan 20 orang, dengan sistem penggunaan bergantian selama 2--3 hari.
 
Menurut dia, sejak adanya fasilitas penangkapan tersebut, warganya memperoleh peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat, yang dalam satu kali sesi penangkapan bisa mendapatkan 125 kilogram ikan per hari.
 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024