Aceh Besar (ANTARA) - Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang juga pedayung Jambi Mutiara Rahma Putri menjelaskan penyebab kegagalan tim dayung rowing beregu putri meraih medali emas ketiga untuk Bumi Melayu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024.
"Tadi kendala kita itu lebih ke ombak dan perahu," kata atlet dayung putri Jambi Mutiara Rahma Putri di Kabupaten Aceh Besar, Kamis.
Mutiara bersama tiga rekannya yakni Nailah Ramdhani, Yuni Putri Fany Ridwan, dan Leni Nopisari turun di nomor quadruple sculls (W4X) putri. Pada final tersebut, tim beregu Jambi hanya mampu finis di posisi kelima.
Tim dayung beregu putri Bumi Melayu menyentuh garis finis dengan catatan waktu 8 menit 26,427 detik. Sementara, tim Jawa Barat yang diperkuat Anggi Widiarti, Melani Putri, Dewi Purwanti, dan Febriyanti Cahyaningtias berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 7 menit 40,707 detik untuk mengamankan medali emas.
Tiara, sapaan akrabnya, mengatakan ketersediaan perahu untuk bertanding secara tidak langsung juga turut memengaruhi peluang para atlet untuk memenangi pertandingan.
Baca juga: Dayung - Jabar sapu bersih empat medali emas nomor kano slalom PON XXI
Kontingen Jambi yang berlaga di cabang olahraga dayung rowing masih mengandalkan perahu yang dipinjamkan oleh panitia penyelenggara. Bahkan, dua medali emas yang sebelumnya disabet Tiara juga diperoleh dengan menggunakan perahu pinjaman dari pihak panitia.
"Provinsi kita (Jambi) belum memberikan perahu. Single pun Tiara pakai perahu panitia juga," ujarnya.
Peraih medali perunggu pada SEA Games 2019 di Filipina tersebut menampik gagalnya Provinsi Jambi menyegel medali emas ketiga akibat faktor kelelahan karena Tiara sudah tampil di dua nomor berbeda sebelum bertanding di nomor quadruple sculls (W4X) putri.
"Istirahatnya cukup. Jadi kendali kita lebih ke ombak dan perahu," ujarnya.
Baca juga: Pedayung Jawa barat uji coba di tiga negara sebelum tampil di PON 2024
Baca juga: Mutiara persembahkan dua medali emas dayung bagi kedua orang tuanya
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024