Hanoi (ANTARA News) - Seorang blogger terkemuka telah ditangkap di Vietnam dengan dakwaan menyebarkan artikel anti-negara dalam penindakan keras terbaru negara komunis itu terkait perbedaan pendapat dalam jaringan, kata polisi, Selasa.
Nguyen Huu Vinh , 57 , lebih dikenal sebagai Anh Ba Sam , ditangkap di Hanoi pada hari Senin karena mengunggah artikel " dengan konten buruk dan informasi yang salah yang mengurangi martabat dan kepercayaan pada lembaga negara," kata kementerian keamanan publik dalam sebuah pernyataan.
Polisi juga menangkap Nguyen Thi Minh Thuy, 33, yang dituduh melakukan pelanggaran yang sama, pernyataan tersebut menambahkan, tanpa memberikan rincian dugaan perannya.
Vietnam melarang media swasta sehingga semua surat kabar dan saluran televisi dikelola negara. Pengacara, blogger dan penggiat secara teratur menjadi sasaran penangkapan sewenang-wenang dan penahanan.
Menurut Reporters Without Borders , Vietnam telah menahan sedikitnya 34 blogger. Dibandingkan Vietnam, hanya Tiongkok, negara yang menempatkan lebih banyak blogger di balik jeruji besi.
Vinh, seorang mantan polisi, membuat blog politik dan sosial terkenal Ba Sam pada tahun 2007 -- pada awalnya untuk menyimpan artikel untuk referensi sendiri.
Blog itu kemudian menjadi agregator berita dengan link ke cerita utama dalam surat kabar yang dikelola negara serta blog dari para penggiat.
Blog itu telah sering muncul dalam beragam alamat laman yang berbeda untuk menghindari serangan rutin peretas.
Tidak jelas apakah Vinh masih menjalankan blog itu pada saat penangkapannya pada Senin.
Bersama dengan beberapa blog lain, Ba Sam juga telah menjadi titik temu bagi para demonstran Vietnam yang melakukan protes anti-Tiongkok, terutama di Hanoi, dalam sengketa lama atas kedaulatan kelompok kepulauan yang berpotensi kaya minyak Paracel dan Spratly.
Pada bulan April, pemerintah membebaskan tiga pembangkang terkenal termasuk Cu Huy Ha Vu dan Nguyen Tien Trung, yang menjalani hukuman penjara lama untuk tuduhan yang sama yaitu melakukan aksi anti-negara.
(G003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014