UN ini agenda tahunan. Ironinya, setiap tahun bermasalah, dan kesalahan yang terjadi setiap tahunnya selalu sama. Sepertinya tidak ada evaluasi dari kesalahan-kesalahan sebelumnya."Banda Aceh (ANTARA News) - Anggota Komisi E DPR Aceh yang membidangi sains, teknologi, dan pendidikan, Mahyaruddin Yusuf menilai pelaksanaan ujian nasional di daerahnya masih kacau dan banyak melahirkan masalah.
"Kacaunya pelaksanaan UN tidak hanya terjadi untuk jenjang SMP/sederajat yang sedang berlangsung. Tapi, juga UN tingkat SMA/sederajat yang dilaksanakan beberapa waktu lalu," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Oleh karena itu, kata dia, DPR Aceh berencana memanggil kepala Dinas Pendidikan Aceh mempertanyakan penyebab amburadulnya pelaksanaan UN yang merupakan agenda tahunan tersebut.
"UN ini agenda tahunan. Ironinya, setiap tahun bermasalah, dan kesalahan yang terjadi setiap tahunnya selalu sama. Sepertinya tidak ada evaluasi dari kesalahan-kesalahan sebelumnya," kata Mahyaruddin mempertanyakan.
Oleh karena itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengharapkan ujian nasional tidak dijadikan sebagai patokan kelulusan siswa. Namun, UN hanya dijadikan sebagai alat ukur sejauh mana keberhasilan pendidikan yang sedang dijalankan.
"Kalau pelaksanaannya kacau, maka jangan dijadikan standar kelulusan. Kasihan anak didik. Pelaksana yang terlihat kurang siap, tapi mereka, anak didik yang jadi korban," tandas dia.
Selain itu, sebut dia, hasil UN tidak bisa dijadikan patokan kelulusan siswa, jika masih terjadi kesenjangan pendidikan. Buktinya, di Aceh saja kualitas pendidikan antardaerah masih terjadi perbedaan.
"Misalnya di Kecamatan Peukan Bada dengan Kecamatan Pulo Aceh, yang sama-sama berada di Kabupaten Aceh Besar. Kualitas pendidikannya belumlah setara, masih terjadi kesenjangan. Dengan fakta tersebut, apa memungkinkan UN dijadikan standar kelulusan," ujar dia,
Kendati begitu, Mahyaruddin berharap hasil UN di provinsi Aceh tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi saat ini legislatif dan eksekutif Aceh memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan.
"Kami harapkan hasil UN anak-anak Aceh lebih baik dan mampu bersaing dengan di provinsi lain. Jangan lagi Aceh terus berada di urutan akhir hasil UN. Ini memalukan, mengingat dana pendidikan di Aceh melimpah, tetapi kualitas masih di bawah," demikian Mahyaruddin Yusuf. (HSA/A042)
Pewarta: M Haris SA
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014