Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menganjurkan warga yang rentan sakit menunda rencana menunaikan ibadah haji atau umrah ke Arab Saudi karena kasus sindrom pernafasan akibat infeksi virus corona (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus/MERS-CoV) sedang merebak di negara itu.
"Mengingat akhir-akhir ini ada potensi terus meningkatnya jumlah jamaah yang akan umrah, maka langkah-langkah antisipasi MERS-Cov antara lain, tidak memberangkatkan jamaah yang berusia di atas 65 tahun," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa.
Kementerian Agama juga menyarankan warga dengan defisiensi kekebalan tubuh, penderita penyakit kronis, perempuan hamil, dan anak-anak di bawah 12 tahun tidak berangkat umrah selama MERS merebak di Arab Saudi.
Sementara kepada para calon jemaah yang akan umrah, Anggito menyarankan mereka agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, istirahat cukup, tidak merokok serta rajin mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penularan penyakit itu.
"Bila batuk, agar tutup mulut dengan tisu atau lengan. Kalau ada infeksi saluran pernapasan, agar segera berobat ke fasilitas kesehatan. Tidak mengunjungi peternakan dan tempat pemotongan hewan dan menghindari kontak langsung dengan fasilitas kesehatan yang sudah terkena MERS CoV," kata Anggito.
Anggito juga meminta asosiasi Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) menyosialisasikan informasi mengenai MERS-CoV kepada calon jemaah supaya mereka tetap waspada dan tidak panik.
Kementerian Kesehatan juga telah memasang alat pemindai suhu di sejumlah bandara serta pelabuhan untuk mendeteksi kemungkinan adanya penularan penyakit MERS.
Anggito mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut penularan MERS-CoV sebagai situasi serius yang perlu mendapat perhatian besar namun belum sampai mengakibatkan kondisi darurat kesehatan masyarakat.
"WHO tidak menganjurkan penerapan restriksi perjalanan, dan masih berstatus travel advise," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada laporan kasus MERS-CoV di Indonesia.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014