Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak akan ada perubahan dalam kinerjanya jika Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan cuti panjang karena fokus mengikuti pemilihan presiden (pilpres) 2014.
"Biasa saja, ya saya nanti kerja seperti biasa saja. Koordinasi akan kami lakukan melalui telepon. Bedanya kalau Pak Jokowi cuti, kita tidak akan ketemu pagi-pagi di sini," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa.
Ahok menegaskan Jokowi tidak akan mundur. Tapi sesuai Peraturan Pemerintah, dia harus cuti selama mengikuti pilpres.
"Kalau cuti masih bisa melakukan tugasnya seperti biasa. Dia juga sudah pernah cuti sebelumnya, dan kita kerjanya biasa saja, koordinasi lewat telepon," kata Ahok yang pagi itu terlihat mengenakan perban di pergelangan tangan sebelah kiri akibat terpelset.
Selama Jokowi cuti, maka Ahok akan menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur. Ahok mengatakan jika dirinya menjadi Plt gubernur maka dia bisa mengambil keputusan-keputusan strategis sama seperti keputusan gubernur seperti melakukan kebijakan mutasi pejabat-pejabat SKPD.
"Kalau dilihat dari PP-nya, Plt bisa mengambil keputusan strategis dan non-strategis. Makanya Presiden yang kasih. Sesuai PP, Pak Jokowi mau cuti panjang, nanti dia akan mendelegasikan tugas strategis dan non-strategis pada Wagub. Presiden yang balas suratnya seperti itu. PP-nya mengatur seperti itu," katanya.
Seperti diketahui, Jokowi akan cuti selama pilpres hingga hasil pengumuman resmi presiden terpilih Indonesia.
"Saya tidak tahu pastinya berapa lama cutinya, tapi kalau kata orangnya Pak Jokowi, setelah itu Beliau akan mengundurkan diri. Kalau sekarang mengajukan mundur ke DPRD takutnya malah agak lama nanti prosesnya," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014