Jakarta (ANTARA) - Mercy Corps Indonesia (MCI) dan Nikel (financial technology/fintech) dengan dukungan Mastercard Center for Inclusive Growth dan United States Agency for International Development (USAID), bekerja sama untuk memberdayakan pelaku usaha kecil menengah (UKM) perempuan di Indonesia.
Melalui kerjasama ini, UKM perempuan akan memperoleh dukungan pertumbuhan bisnis dan sumber daya keuangan yang disalurkan melalui chatbot inovatif di WhatsApp bernama "Bu Mira".
“Mudah-mudahan kolaborasi dengan Nikel, kami dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat, terutama pengusaha perempuan. Kami perlu menciptakan lebih banyak modal untuk mendapatkan lebih banyak pendanaan bagi para pengusaha perempuan tersebut,” ucap Executive Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis dalam acara penandatanganan kerja sama tersebut di Jakarta, Kamis.
Data mencatatkan lebih dari 64 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dikelola oleh perempuan yang menunjukkan kontribusi signifikan mereka terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Kemenkop UKM gandeng PP Aisyiyah dalam pemberdayaan UMKM perempuan
Kendati demikian, terdapat sejumlah hambatan yang dialami para pengusaha perempuan. Mulai dari keterbatasan literasi keuangan, tidak adanya kepemilikan aset untuk jaminan pinjaman, terbatasnya kesempatan berjejaring, keterbatasan mobilitas karena tanggung jawab rumah tangga, dan ketergantungan pada suami dalam pengambilan keputusan. Hal ini dinilai menyebabkan mereka tak memiliki akses ke pengetahuan dan layanan keuangan, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bisnis.
Karena itu, MCI mengeluarkan program Mastercard Strive yang telah menjangkau lebih dari 52 ribu usaha kecil melalui kampanye digital, pelatihan sesuai dengan kebutuhan, pendampingan, dan/atau inisiatif pertukaran pengetahuan. Program tersebut yang diluncurkan pada tahun 2023 merupakan inisiatif untuk memberdayakan 300 ribu usaha kecil di Indonesia hingga tahun 2026.
Adapun Nikel dan USAID bermitra dalam program 'Financial Inclusion for Women-SMEs in Indonesia' (Finclusion) yang bertujuan memberdayakan para wirausaha perempuan meraih kesuksesan usaha.
Berbagai pihak tersebut berkolaborasi dengan menghadirkan chatbot “Bu Mira” yang menyediakan sumber daya seperti modul edukasi, alat dan informasi keuangan, serta proses pengajuan pinjaman yang lebih sederhana bagi pelaku UKM perempuan. Upaya ini diharapkan dapat membangun ketahanan finansial jangka panjang mereka dan mendukung target pemerintah mendistribusikan pinjaman kepada UMKM sebesar 30 persen di tahun 2024.
Baca juga: Visa: Pendapatan UKM milik wanita naik sejak adopsi pembayaran digital
“Mira merupakan salah satu contoh inovasi yang memberikan dukungan nyata bagi UKM perempuan dengan cara yang sangat sederhana dan relevan. Melalui dia, UKM perempuan dapat dengan mudah mengakses modul pendidikan, instrumen keuangan, dan aplikasi bisnis melalui WhatsApp. WhatsApp merupakan aplikasi yang sangat populer dan banyak digunakan. Aplikasi ini akan memberdayakan mereka dengan sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk bisnis mereka,” ungkap Direktur Public Policy PT Mastercard Indonesia Wilson Siahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Mission of Director of USAID Indonesia Erin Nicholson menyampaikan bahwa Amerika Serikat (AS) berkomitmen memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Tanah Air, sehingga pihaknya turut memberikan dukungan terhadap kerja sama antara MCI dan Nikel.
“Melalui nota kesepahaman antara Nikel dan Mercy Corps ini, kami memperluas jaringan kami lebih jauh untuk menjangkau lebih banyak pengusaha perempuan. Kami sangat senang dapat bermitra dengan bank dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan akses ke pinjaman dan memberi perempuan sumber daya yang mereka butuhkan untuk berinvestasi dalam bisnis mereka. Jadi, mari kita terus bekerja sama untuk membantu pengusaha perempuan dan memperkuat kemakmuran ekonomi Indonesia,” kata Erin.
Sebagai tambahan, Nikel merupakan fintech yang menyediakan akses ke layanan keuangan untuk bank dan non bank. Berbagai produk yang ditawarkan mencakup sistem penerimaan pinjaman, sistem manajemen pinjaman, sistem pendeteksi penipuan, dan solusi kartu kredit.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024