"Adanya pertemuan Siswa Pecinta Alam (Sispala) maka akan saling mengenal dan tidak mungkin akan tawuran karena sudah menjadi teman," kata Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ali Muqodas di Jakarta Selatan, Kamis.
Ali menyatakan hal itu dalam kegiatan diskusi dan penyerahan piala lomba mendaki Gunung Gede bersama Sispala Jakarta.
Dia menyampaikan, jangan hanya mencintai alam dengan sering menaiki gunung, namun tidak bisa membuang sampah pada tempatnya. Terlebih, jika tidak mampu menerapkan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
"Mencintai alam bukan hanya sekedar di gunung saja, tapi di seluruh alam, khususnya di tempat kalian berada, baik di rumah maupun di sekolah," ujarnya.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra mengatakan, pihaknya memberikan materi seputar potensi gempa megathrust.
Menurut dia, Indonesia berada di kawasan cincin api sehingga ancaman bencana alam juga terbilang cukup tinggi.
"Kita berada pada kawasan cincin api yang potensi ancaman gempa dan tsunami yang mengikuti gempanya juga potensi cukup tinggi," kata Bambang.
Baca juga: HUT RI, Sispala Jakarta bentangkan bendera raksasa di Gunung Gede
Karena itu, dengan adanya sosialisasi kepada siswa ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap alam dengan menjaga kebersihan.
Seorang siswa yang juga Sispala bernama Muhammad Rizky mengatakan, dirinya telah mengumpulkan sampah sebanyak 38 kilogram (kg) dari kegiatan mendaki Gunung Gede.
"Saya enggak mengira bisa kumpulkan sampah sebanyak itu. Yang pasti senang karena bisa ketemu teman-teman Sispala lainnya," ujar Rizky.
Rangkaian kegiatan dalam acara ini, yakni penyerahan piala bagi pengumpul sampah terbanyak di Gunung Gede dari 22-25 Agustus 2024, diskusi gempa megathrust dan bimbingan pembuatan konten video. Sebanyak 150 siswa mengikuti acara tersebut.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024