Kadang-kadang ada yang saya salami, ada yang enggak saya salami.
IKN (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta maaf kepada seluruh personel, khususnya pejabat TNI dan Polri seluruh Indonesia, apabila dirinya memiliki perilaku atau tindakan yang dirasa kurang berkenan selama memimpin.

Permintaan maaf itu Presiden utarakan saat memberikan arahan pada pejabat TNI dan Polri di Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis.

"Saya mohon maaf jika dalam 10 tahun ini selama memimpin ada hal yang dirasa kurang berkenan, ada hal-hal yang dirasa belum maksimal, baik dalam kebijakan maupun dalam kita berinteraksi," ujar Jokowi.

Acap kali berkunjung ke daerah, misalnya, Presiden Jokowi selalu disambut atau bertemu dengan kapolres, dandim, danrem, pangdam, dan kapolda.

Namun, ada kalanya sebagai manusia Jokowi luput dalam memberikan salam kepada pejabat tinggi TNI/Polri yang menyambut.

"Kadang-kadang ada yang saya salami, ada yang enggak saya salami. Ada yang luput, enggak kesalaman, 'waduh masa ada yang enggak disalami sama Presiden', 'padahal saya pangdam'. Saya 'kan enggak hafal pangdamnya yang mana, kapolda yang mana, 'kan enggak ngenalin. Kapolresnya yang mana, dandimnya yang mana, danremnya yang mana," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi memohon maaf jika 10 tahun selama memimpin ada hal yang kurang berkenan, belum maksimal dan belum baik.

Sebagai bentuk permohonan maaf, pada momentum seluruh pejabat TNI/Polri sedang berkumpul di IKN, Presiden mengajak pejabat TNI/Polri yang hadir untuk berkeliling IKN usai berfoto bersama.

Baca juga: Jokowi minta TNI/Polri jadi institusi pertama lindungi perempuan-anak
Baca juga: Jokowi serahkan pembentukan Angkatan Siber kepada pemerintahan Prabowo

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024