Dalam pertandingan yang digelar di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, Nicholas tampil impresif dengan perolehan nilai 9.640.
"Aku bersyukur aku bisa menampilkan yang terbaik," ujar Nicholas usai prosesi pengalungan medali.
Nicholas mengaku sempat tegang dan grogi sesaat sebelum tampil lantaran tekanan sebagai tuan rumah. Namun dirinya berhasil mengontrol diri dan tampil tenang selama perlombaan.
Dia berharap medali emas perdana yang diraih selama keikutsertaannya di PON ini bisa menjadi motivasi untuk tampil lebih baik lagi di ajang-ajang selanjutnya.
"Di depan masih banyak kejuaraan internasional yang lain, semoga prestasi ini bisa menjadi batu loncatan buat aku agar ke depan bisa lebih baik lagi," kata dia.
Kemenangan ini sekaligus menjadi ajang penebusan bagi Nicholas, yang sebelumnya hanya meraih perak di PON XX Papua.
Nicholas tampil tenang, dikombinasikan dengan gerakan halus namun penuh kekuatan. Dia menunjukkan penguasaan teknik yang luar biasa ke hadapan dewan juri dan penonton yang hadir.
Baca juga: Wushu - Tuan rumah targetkan dulang 10 medali emas
Medali perak dikunci oleh Rainer Reinaldy Ferdiansyah dari Jawa Timur yang memberikan perlawanan ketat dengan nilai 9.633, hanya terpaut 0,007 poin dari Nicholas.
Rainer, yang pernah meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu 2022, menampilkan performa yang solid. Namun, kali ini dirinya harus puas dengan medali perak.
Sementara itu, Juan Hendy Irmanto dari Yogyakarta meraih medali perunggu dengan nilai 9,606.
Juan yang sebelumnya memenangkan perak di cabang wushu ASEAN University Games 2024 menunjukkan performa yang mantap dengan gerakan presisi dan kekuatan dalam teknik taijiquan.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Wushu - Eugenia Diva sumbang emas kedua untuk DKI Jakarta
Baca juga: Wushu - hari pertama perebutkan enam medali emas dari taolu
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
