Milan (ANTARA News) - Gol di menit ke-72 oleh Simone Padoin membuat Juventus dapat merayakan gelar juara Liga Italia (Serie A) ketiganya secara beruntun dengan kemenangan 1-0 atas Atalanta, di Stadion Juventus yang terisi penuh sesak pada Senin (5/5).
Pasukan Antonio Conte telah mendapat gelar bahkan saat mereka belum mengikat tali sepatunya pada Minggu, ketika saingan terdekat AS Roma takluk 1-4 di markas tim yang terancam degradasi, Catania.
Conte memberi libur kepada timnya, namun pengaruh apapun yang mengganggu perayaan mereka tersembunyi dengan baik ketika tim Putih-Hitam mendominasi permainan untuk meneruskan rekor tidak terkalahkan dari tim yang bermarkas di Bergamo itu sejak Februari 2001.
Dengan dua pertandingan tersisa - Juve akan melawat ke Roma pada Minggu depan kemudian menjamu Cagliari pada hari terakhir musim - raksasa Turin itu telah mengumpulkan 96 angka dan masih berada di jalur untuk menjadi tim Italia pertama dengan raihan setidaknya 100 angka.
Carlos Tevez, yang tertinggal dua gol dari pencetak gol terbanyak Liga Italia Ciro Immobile (21), tampil sebagai pemain pengganti untuk tuan rumah di mana Sebastian Giovinco berduet dengan Pablo Daniel Osvaldo di lini depan.
Atalanta nyaris memecah kebuntuan pada menit ke-25 melalui Giacomo Bonaventura, namun hanya semenit kemudian sundulan Osvaldo memaksa Andrea Consigli melakukan penyelamatan.
Giovinco mendapat cedera pada babak pertama dan harus digantikan oleh Fabio Quagliarell pada babak kedua.
Juventus terus mendominasi namun peluang nyata mereka selanjutnya tidak didapat sampai menit ke-60, ketika Consigli melakukan penyelamatan ganda dari Quagliarella, kemudian Pogba.
Tevez, yang menggantikan Osvaldo semenit sebelumnya, mendapat bola muntah dari sepakan Pogba namun sepakannya tidak akurat.
Padoin akhirnya memberi kesempatan pada Juve untuk merayakan gelar dengan kemenangan, ketika ia menaklukkan pemain Atalanta Mario Yepes saat berebut bola di dalam kotak penalti.
Tevez semestinya dapat menggandakan keunggulan Juve menjelang pertandingan usai, namun pemain Argentina ini hanya mampu melakukan sepakan melebar ketika Quagliarella menyodorinya umpan.
Pada pertandingan sebelumnya, kapten Stefano Mauri mencetak gol penalti kontroversial untuk berbagi angka saat Lazio bermain imbang 3-3 melawan Verona, ketika kedua tim kehilangan angka maksimal yang mereka perlukan pada perjuangannya untuk lolos ke Liga Europa.
Lazio dan Verona merupakan dua dari beberapa tim yang berjuang untuk tiga tiket liga Europa pada musim ini, tim ketiga mendapatkan hak tersebut setelah Napoli mengalahkan Fiorentina 3-1 pada final Piala Italia pada Sabtu.
Romulo menyambar umpan silang mendatar dari sisi kiri untuk membawa tim tamu unggul 3-2 dengan tujuh menit sisa waktu pertandingan, dan Verona mendapat tambahan semangat dua menit kemudian ketika Senad Lulic mendapatkan kartu merah atas pelanggaran brutalnya terhadap Iturbe.
Namun Lazio mendapat keberuntungan menjelang pertandingan usai, ketika wasit menunjuk titik penalti setelah Miroslav Klose terjatuh akibat dilanggar Michaelangelo Albertazzi, yang kemudian diusir keluar lapangan.
Eksekusi penalti Mauri dapat digagalkan Rafel di gawang Verona, namun sang kapten menyambar bola muntah untuk mencetak gol dan mengamankan satu angka.
Torino tetap berada di peringkat keenam dengan 55 angka, dengan keunggulan satu angka atas Parma - yang menang 2-0 atas Sampdoria - dan AC Milan, yang mengalahkan Inter 1-0 pada pertandingan derby Minggu malam.
Fiorentina, yang menghuni peringkat keempat dan telah lolos ke Liga Europa, menjamu tim yang terancam degradasi Sassuolo pada Selasa, sedangkan tim peringkat ketiga Napoli menjamu Cagliari sambil berharap dapat memastikan tempat mereka di Liga Champions, demikian AFP
(Uu.H-RF/A016)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014