Ankara (ANTARA) - Setelah beberapa tahun mencatat kematian massal anak burung flamingo yang disebabkan oleh kekeringan akibat perubahan iklim dan penyalahgunaan air di Danau Tuz yang terletak di Turki tengah, upaya konservasi berhasil meningkatkan kondisi populasi flamingo terbesar di negara itu, kata para aktivis dan ilmuwan setempat.

Sebagai danau terbesar kedua di Turki dan persinggahan penting bagi burung-burung yang bermigrasi, Danau Tuz, atau Danau Garam, juga menjadi destinasi bagi wisatawan dan pengamat burung dari Turki dan luar negeri.

"Ada peningkatan di wilayah tersebut bagi burung-burung," kata Fahri Tunc, seorang aktivis sekaligus fotografer margasatwa setempat, seraya menggarisbawahi bahwa jumlah anak burung flamingo yang hidup telah bertambah dalam dua tahun terakhir, dengan sekitar 4.500 anak burung bertahan hidup tahun ini.

Tunc, yang juga presiden Bird's Eye View of Nature and Ecology Association, menjelaskan bahwa di beberapa bagian danau, kekeringan terus memengaruhi aktivitas bersarang. Namun berkat upaya konservasi, area-area lain dapat menjadi tempat bersarang yang baik bagi anak-anak burung.

"Anak-anak burung telah tumbuh dan akan segera pindah ke daerah yang lebih hangat," katanya, meskipun dia menyesalkan bahwa danau itu secara keseluruhan masih dilanda kekeringan parah, sebagian karena para petani di dekat danau itu mengalihkan sumber air ke ladang mereka dan menggali sumur untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
 
Kawanan burung flamingo terlihat di Danau Tuz di Ankara, Turki, pada 9 September 2024. (Xinhua/Mustafa Kaya)



Selama dua tahun terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup, Urbanisasi, dan Perubahan Iklim Turki telah menjalankan proyek studi perlindungan Danau Tuz untuk spesies yang terancam punah.

Ahmet Karatas, seorang akademisi dari Universitas Nigde Omer Halisdemir di Turki yang mengoordinasikan proyek tersebut, mengatakan upaya konservasi untuk anak-anak burung telah terbukti berhasil di danau itu.

"Daerah kami adalah salah satu tempat terkering di Turki ... Berkat beberapa tindakan dan upaya kementerian, air dapat mengalir ke daerah ini," kata Karatas kepada kantor berita semiresmi Anadolu. Proyek konservasi tersebut, imbuhnya, memompa air ke area bersarang melalui jaringan pipa bertenaga surya sepanjang 4 kilometer, yang sangat penting untuk menyediakan air bagi anak-anak burung selama bulan-bulan musim panas yang terik dan kering.

Pada akhir Agustus, Menteri Lingkungan Hidup, Urbanisasi, dan Perubahan Iklim Turki Murat Kurum membagikan foto-foto wilayah tersebut di media sosial, dan mengatakan bahwa "kami menjaga tamu-tamu paling sensitif di Anatolia" melalui proyek ini, yang telah berhasil mencegah kematian massal anak burung flamingo akibat dehidrasi.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024