Ini bentuk ikhtiar kita memberikan layanan kesehatan gratis bagi kaum miskin. Siapapun yang datang ke RSB asalkan mustahik, pasti dilayani

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia membangun Rumah Sehat Baznas (RSB) di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk memberikan layanan kesehatan bagi para mustahik.

"Mustahik dimaksud ialah orang-orang yang berhak menerima zakat, seperti fakir miskin hingga kaum duafa," kata Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan M. Imdadun Rahmat usai memimpin peletakan batu pertama pembangunan RSB di Jalan Bintan Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kamis.

Imdadun menyebutkan, pembangunan RSB tersebut menelan anggaran sekitar Rp2,8 miliar yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2025.

RSB ini perdana dibangun di wilayah Provinsi Kepri dan masuk ke dalam rencana pembangunan 30 RSB secara nasional di tahun 2024.

"Mudah-mudahan tahun depan sudah mulai beroperasi, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ujarnya.

Ia menyampaikan pula, dalam waktu dekat BAZNAS RI bersama BAZNAS Provinsi Kepri bakal menyiapkan proses rekrutmen dokter, tenaga medis dan non medis untuk pemenuhan sumber daya manusia (SDM) di RSB tersebut.

Dia menjelaskan, pembangunan RSB itu berstandar klinik pratama dengan berbagai program layanan kesehatan dalam gedung, seperti rawat jalan, poli, bahkan secara bertahap melayani rawat inap pasien.

Selain itu, ada juga pelayanan kesehatan luar gedung untuk program penanganan tuberkulosis, stunting, hingga layanan tim medis di lokasi-lokasi bencana alam.

"Ini bentuk ikhtiar kita memberikan layanan kesehatan gratis bagi kaum miskin. Siapapun yang datang ke RSB asalkan mustahik, pasti dilayani," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BAZNAS Provinsi Kepri Arusman Yusuf mengatakan, alasan lokasi pembangunan RSB di Jalan Bintan Kota Tanjungpinang itu karena secara akses sangat strategis serta mudah dijangkau oleh masyarakat.

Apalagi letak RSB itu dekat dengan pintu masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, sehingga mempermudah pasien sakit yang datang menggunakan kapal dari luar daerah untuk berobat ke RSB.

"Jadi, RSB ini melayani pasien dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, bukan cuma Kota Tanjungpinang," katanya.

Ia menambahkan bahwa RSB itu akan dibangun di atas lahan seluas 780 meter persegi. Lahan tersebut semula berstatus hibah dari Pemprov Kepri, namun belakangan sudah menjadi lahan milik BAZNAS Provinsi Kepri melalui pengurusan sertifikat di BPN.

"Sesuai aturan BAZNAS pusat, status lahan RSB itu tidak boleh dalam bentuk hibah, makanya diurus sertifikatnya sehingga menjadi milik kita," katanya pula.

Selain itu, Staf Ahli Pemprov Kepri Sardison mengapresiasi pembangunan RSB di pusat ibu kota Provinsi Kepri itu, apalagi ini menjadi pionir atau pertama di daerah tersebut.

Ia berharap dengan adanya RSB ini masyarakat khususnya kurang mampu tak perlu khawatir lagi berobat jika sakit, karena di rumah sakit milik BAZNAS ini mereka akan dilayani secara gratis.

"Selagi program itu bermanfaat bagi masyarakat luas, pemprov pasti dukung penuh," kata Sardison.

Pewarta: Ogen
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024