Manado (ANTARA) -
Vredric Bantika (35), warga Kelurahan Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah merasakan manfaat besar dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat istrinya melahirkan anak pertama mereka.
 
Pria yang bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Banggai ini sudah lama menjadi peserta JKN.

“Saya sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN. Terakhir kali saya menggunakannya saat istri saya melahirkan anak pertama kami. Selama masa kehamilan, kami rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke Puskesmas Simpong yang dekat dengan rumah kami. Pemeriksaan rutin ini sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terpantau dengan baik,” katanya..
 
Menurut Vredric, kehadiran Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sangat membantu keluarganya, terutama ketika menghadapi biaya pengobatan yang seringkali muncul di waktu yang tidak terduga.
 
Salah satu pengeluaran terbesar yang bisa dihindari adalah biaya persalinan, yang pada umumnya cukup besar, terlebih jika persalinan dilakukan secara caesar.
 
“Jika proses persalinan istri saya kemarin tidak ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan, tentu kami harus mengeluarkan biaya besar, apalagi karena persalinannya dilakukan secara caesar. Namun, dengan BPJS Kesehatan, kami tidak perlu khawatir karena seluruh biaya persalinan ditanggung,” kata  Vredric.
 
Ia juga berbagi pengalaman bahwa selama menggunakan layanan BPJS Kesehatan, pelayanan yang didapatkan sangat memuaskan dan tidak ragu untuk terus menggunakan BPJS Kesehatan sebagai jaminan kesehatan keluarganya.
 
“Puji Tuhan, pelayanan yang kami terima sangat baik. Semua proses berlangsung cepat dan tidak ada kendala sama sekali saat ingin berobat,” katanya.
 
Vredric mengaku bahwa pengalaman baik tersebut menjadi salah satu alasan utama ia tetap menggunakan BPJS Kesehatan, terutama saat menghadapi kehamilan kedua istrinya.
 
“Berdasarkan pengalaman pertama, saya jadi tidak ragu untuk tetap pakai BPJS Kesehatan. Istri saya sekarang sedang hamil anak kedua kami, jadi untuk biaya persalinan saya tidak perlu khawatir lagi. Yang penting saya tetap rutin membayar iuran setiap bulannya, sehingga BPJS Kesehatannya tetap aktif sampai hari persalinan,” ujarnya..
 
Selain manfaat langsung dalam pelayanan kesehatan, dia  juga memuji inovasi BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN.
 
Menurut dia, aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat, terutama yang berdomisili jauh dari kantor BPJS Kesehatan.
 
Dengan adanya layanan digital ini, peserta BPJS Kesehatan tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh hanya untuk mengurus administrasi atau mengakses informasi terkait layanan kesehatan.
 
“Saya lihat sekarang hampir semua pelayanan sudah bisa diakses lewat Aplikasi Mobile JKN. Ini sangat bagus untuk masyarakat yang tinggal jauh dari kantor BPJS Kesehatan, karena mereka bisa mengakses layanan tanpa harus datang ke kantor,” kata  Vredric.
 
Ia juga menambahkan bahwa di era digital saat ini, kemudahan akses melalui smartphone menjadi kebutuhan yang mendesak dan BPJS Kesehatan telah melakukan langkah tepat dengan menghadirkan inovasi ini.
 
“Semua bisa diakses lewat smartphone kita, jadi inovasi ini pasti mempermudah semuanya,” katanya.

Vredric berharap agar program JKN terus memberikan manfaat dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat luas.
 
Ia merasa bahwa pelayanan BPJS Kesehatan sudah sangat baik dan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak menjadi peserta.
 
“Kesehatan itu sangat berharga bagi siapa saja, dan salah satu cara terbaik untuk melindungi kesehatan kita adalah dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan harapannya, program ini bisa terus ada untuk kami,” ujarnya.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024