Jakarta (ANTARA News) - Umar Al Faruk, yang tewas ditembak pasukan Inggris di Irak, hingga kini tidak terkait dengan aksi terorisme maupun pidana lain di Indonesia, kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara RI (Humas Polri) Irjen Pol Paulus Purwoko.
"Nama Faruk tidak pernah disebut-sebut terlibat bom Bali, Kuningan, JW Marriot atau ledakan di tempat lain," ujar di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, menurut dia, Polri tidak pernah mencarinya terkait terorisme, termasuk tidak menjadikannya sebagai buron.
"Kalau dia jadi buron, maka Densus 88 Polri pasti akan memburunya, tapi nyatanya kan tidak demikian," katanya.
Namun begitu, Polri terus berupaya untuk mendapatkan konfirmasi mengenai kematian Umar Faruk kendati hingga kini belum mendapatkan keterangan yang berarti.
"Polri sudah kontak perwakilannya di Arab Saudi, tapi tidak ada keterangan soal Faruk. Polri tidak punya perwakilan langsung di Irak, sebab Polri hanya punya perwakilan di Arab Saudi untuk satu kawasan Timur Tengah," ujarnya.
Menyinggung soal penangkapan Faruk di Jakarta beberapa tahun lalu yang kemudian diserahkan ke Amerika Serikat (AS), Purwoko mengatakan, Polri tidak tahu masalah itu lantaran bukan Polri yang menangkapnya.
"Tanyakan saja kepada yang menangkap saat itu," demikian Purwoko. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006