Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Bank Mandiri mengingatkan pencari properti untuk melakukan cek fisik produk properti milik perbankan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), meskipun dari segi harga jauh lebih murah.

"Penting untuk cek ke lokasi, kalau perlu membawa tukang atau kontraktor untuk estimasi perbaikan," kata Assistant Vice President Bank Mandiri Ratih Eka Dewi di Jakarta, Kamis.

Ratih dalam bincang-bincang tentang perumahan di salah satu mal di Jakarta Selatan mengatakan aset bank yang ditawarkan kerap menjadi daya tarik pencari properti karena harga yang ditawarkan jauh dari harga di pasaran, bisa di bawah 50 persen.
Pengunjung tengah memadati pameran rumah di salah satu mal di Jakarta Selatan, Kamis (12/9/204). ANTARA/ Ganet Dirgantoro

Produk properti aset bank berupa rumah, apartemen, kantor, ruko, gudang, bahkan tanah di Jabodetabek jumlahnya sangat banyak yang ditawarkan dengan beragam kondisi.

Baca juga: Jakarta perlu adopsi konsep "mixed use building" untuk sediakan hunian murah

Meski demikian, menurut Ratih dari aspek legal aset properti bank itu lebih terjamin karena sebelumnya sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit dari perbankan (KPR/ KPA) tinggal untuk melihat kondisi fisiknya.

Bank Mandiri menargetkan bisa memenuhi target Rp2 triliun untuk penjualan aset properti baik lewat lelang atau penjualan sukarela terutama di Jabodetabek.

Penjualan aset properti terutama rumah dan apartemen ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah perumahan karena dari segi harga jauh lebih murah.

Sedangkan Vice President Bank Business Rumah123 M. Gilang Ramadhan mengatakan calon pencari properti aset bank bisa menengok dulu kondisi rumah yang akan dijual sebelum berkunjung ke lokasi.

Baca juga: Perencana: Milenial bisa beli rumah di Jakarta

Kalau bisa cari tiga lokasi sekaligus di daerah yang menjadi tujuan sebelum berkunjung untuk melihat kondisi properti dan lingkungan.

"Sehingga kalau yang satu tidak sreg masih ada dua pilihan lain di lokasi yang tidak terlalu jauh. Sehingga bisa menghemat biaya dan waktu untuk survei," ucap Gilang.

Ia mencontohkan, seperti aset properti Bank Mandiri yang dikerjasamakan dengan Rumah123 wajib memperlihatkan kondisi fisik dari properti tujuannya agar peminat tidak seperti membeli kucing dalam karung.

"Semua kita lakukan transparan termasuk kalau di dalam rumah tersebut listriknya sudah dicabut sekian lama," ucap dia.

Baca juga: REI DKI usulkan penambahan kuota FLPP

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024