Sebelum ada MTQ, dalam sehari saya hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp300-500 ribu, tetapi setelah pembukaan Expo kemarin, keuntungan saya bisa mencapai Rp2 juta per hari
Jakarta (ANTARA) - Gelaran Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) ke-30 yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur menjadi berkah bagi sejumlah pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang turut meramaikan perhelatan tersebut.

Pasalnya, selain perlombaan tilawatil Quran, gelaran yang berlangsung pada 8-15 September ini turut menghadirkan Expo Pameran Seni Antarbangsa dan Halal Food yang menampilkan lebih dari 200 anjungan atau stand, 70 booth kuliner halal, serta 30 produk unggulan dari berbagai daerah di Indonesia, memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi Kalimantan Timur.

Salah satunya Fadliyah Alaydrus (46), Pemilik usaha roti maryam bernama “Acil Ipad” asal Samarinda ini mengaku mendapat keuntungan hingga Rp2 juta setelah pembukaan pameran yang digelar bersamaan dengan ajang MTQN ke-30.

"Sebelum ada MTQ, dalam sehari saya hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp300-500 ribu, tetapi setelah pembukaan Expo kemarin, keuntungan saya bisa mencapai Rp2 juta per hari," kata Fadliyah melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Wahyudi (28), pemilik toko “Aci Baru” yang berjualan suvenir, mengaku merasakan dampak ekonomi dari gelaran akbar MTQN ke-30, di mana dirinya memperoleh keuntungan tunai yang diperoleh hingga Rp3 juta, sementara dari transaksi QRIS dapat mencapai Rp1-2 juta.

Baca juga: Menag RI: MTQN XXX di Kaltim sebagai menandai peradaban baru bangsa
Baca juga: Tokoh lintas agama di Kaltim junjung toleransi sambut hangat MTQN XXX


"Sejak tanggal 6 September 2024, sebelum Pameran Expo dibuka pada tanggal 8, dalam sehari saya bisa mendapatkan penghasilan penjualan sekitar Rp5 juta," ungkap Wahyudi.

Terkait hal tersebut, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Ahmad Zayadi mengatakan ajang MTQN ke-30 bukan sekadar kompetisi keagamaan terbesar di Indonesia, tetapi juga momentum penting untuk menggerakkan ekonomi daerah yang menjadi tuan rumah MTQ.

"Kami melihat peran strategis MTQ dalam meningkatkan sektor ekonomi lokal, khususnya di Kalimantan Timur. Selain sebagai syiar Al-Quran, MTQ ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mempromosikan dan mengembangkan produk-produk unggulan daerah mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Zayadi juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan MTQ Nasional memberikan dampak positif yang luas, termasuk pada sektor UMKM, kuliner, dan produk kreatif lainnya.

Menurutnya, ajang sebesar MTQ tidak hanya memberi dampak spiritual, tetapi juga membantu masyarakat tuan rumah memperoleh manfaat ekonomi yang berkelanjutan.

"MTQ Nasional ini menunjukkan bahwa acara keagamaan bisa menjadi kekuatan untuk membangkitkan ekonomi baru bagi masyarakat lokal," tutur Zayadi yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana MTQN ke-30.

Baca juga: Ribuan warga Kaltim antusias saksikan Pawai Ta'aruf MTQN
Baca juga: Para kafilah terkesan dengan penyelenggaraan MTQ Nasional di Kaltim

 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024