Ahok juga meminta orang tua aktif mengantisipasi kekerasan terhadap anak.
"Sayangnya semua anak tidak mendapatkan orang tua yang beruntung. Bahkan ada yang anak yang tidak punya orang tua, ada yang yatim ada yang yatim piatu ada juga yang orang tuanya bekerja di luar negeri. Makanya pengawasan di sekolah oleh guru dan kepala sekolah itu penting," kata Ahok.
Ahok mengatakan sangat prihatin atas kekerasan terhadap anak belakangan seperti kasus siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur yang meninggal akibat dipukuli kakak kelasnya.
Ahok menilai tontonan film dan acara televisi kurang mendidik menjadi penyebab perilaku "nekat" anak-anak ibukota seperti terjadi pada Valentino (5) yang nekat meloncat dari lantai 19 sebuah gedung di Jakarta Utara.
"Anak-anak kita ini sekarang mengerikan, kita prihatin sekali," katanya.
Ahok berjanji untuk lebih banyak menyediakn ruang bermain untuk anak agar anak-anak Jakarta bisa menghabiskan waktu bermain secara positif dan bersosialisasi lebih baik ketimbang menonton televisi seharian.
"Kita akan segera buat di kampung-kampung yang kumuh yang mempunyai tanah agak besar. Kampung-kampung yang punya lahan luasnya 50-100 meter persegi akan kita beli dan kita namai sesuai pemilik tanahnya misalnya dikasih nama tamannya Pak Budi gitu," katanya.
Terkait kekerasan terhadap Renggo Kadapi, Dinas Pendidikan DKI Jakarta berjanji untuk menyelidikinya.
"Kemarin pertama kali tentunya kita ke rumah duka, setelah kami ke sana dengan Kasudin Diknas Jakarta Timur, pengawas dan guru-guru semuanya saya ajak ke Kantor Dinas untuk dimintai keterangan," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Istariyatyningtiyas hari ini.
Dinas Pendidikan berjanji kejadian pengeroyokan serupa tidak akan terulang lagi. "Yang pasti kita akan tuntaskan masalah ini agar tidak terjadi di tempat yang lain," kata Tyas.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014