Bandarlampung (ANTARA News) - Tembakan ke udara bubarkan balapan liar di Kota Bandarlampung, yang kerap diadakan pada hari Minggu pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Berdasarkan pantauan pada pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, di Bandarlampung, Minggu, delapan tembakan ke udara harus dilepaskan untuk membubarkan ratusan remaja yang sedang menggelar balapan di Jl Antasari dan Jl Sultan Agung.

Razia yang digelar sejak Sabtu (3/4) pada pukul 22.00 WIB tidak membuat para penggila balapan liar itu untuk berhenti menyalurkan hobinya, meskipun sejumlah rekannya telah diamankan.

Razia awal di Jl Antasari, Kota Bandarlampung yang kerap dijadikan arena balapan liar sempat sepi hingga tengah malam setelah dibubarkan. Akan tetapi semakin malam mereka kembali datang, dan makin ramai hingga akhirnya petugas mengeluarkan tembakan ke udara.

Pada pukul 03.00 WIB, arena balapan pindah di Jl Sultan Agung, PKOR Way Halim ratusan remaja sedang memacu kencang motornya ruas jalan pun sengaja ditutup oleh mereka.

Namun, itu semua terhenti setelah petugas kepolisian dari Polsek Sukarame dan Polresta Bandarlampung datang.

Tanpa takut, para remaja yang menggunakan motor modifikasi menerobos barikade polisi. Puluhan motor tanpa surat pun, akhirnya berhasil dihentikan.

Sementara itu, Kapolsek Sukarame Kompol Hendriansyah mengatakan aksi giat ini akan rutin digelar setiap minggu untuk menghentikan aksi balapan liar yang kerap dilakukan oleh remaja Provinsi Lampung.

"Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat, puluhan motor sudah kami hentikan. Karena, sebagian dari mereka merupakan anak dibawah umur, orang tua harus dihadirkan," kata dia.

Dia mengatakan selain meresahkan warga, aksi balapan liar ini kerap memakan korban jiwa sebab dilakukan dijalan yang padat kendaraan.

Kegiatan ini pun, dijelaskannya untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor dan predaran narkoba yang diduga marak pada saat aksi balapan liar.

"Dari remaja yang sudah terjaring, polisi tidak menemukan yang membawa narkotika dan senjata tajam," katanya.

Kompol Hendriansyah mengatakan kepada orang agar bisa lebih melakukan pengawasan terhadap anaknya agar tidak melakukan sesuatu yang berdampak negatif, seperti balap liar yang merugian diri sendiri dan masyarakat.


(KR-RBP/A029)

Pewarta: Roy Baskara Pratama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014