Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur Mizan Group, Haidar Bagir, mengatakan bahwa pertemuan lintas agama penting untuk terus dijalankan guna memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.

“Yang paling menarik dan sangat penting itu harus terus mempertemukan para aktivis penggerak di bidang pemberdayaan masyarakat dari berbagai agama,” katanya di sela-sela kegiatan Forum Diskusi Grup (FGD) Peran Agama dan Budaya sebagai Sumber Inspirasi dan Praktik dalam Pemberdayaan di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, para pemuka agama harus menghilangkan ideologi "agama unggul" dari setiap kepercayaan yang mereka jalankan. Karena, setiap agama memiliki ketentuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Jadi tidak cukup setiap agama berusaha sendiri. Saya kira pemuka agama harus menghilangkan ideologi untuk menjadi agama unggul, tapi sama-sama merasa bahwa semua agama itu punya tujuan, punya misi untuk membantu manusia khususnya mereka yang membutuhkan. Karena itu harus bersatu, kalau tidak pasti kalah oleh kekuatan oligarki,” ujar dia.

Menurut dia, persoalan yang terjadi saat ini tidak bisa diselesaikan oleh masing-masing agama dan mereka harus menyatukan kekuatan untuk menyingkirkan keresahan yang terjadi di kalangan masyarakat.

Dalam kegiatan ini, banyak disebutkan bahwa agama dijadikan sumber pengharapan manusia, dengan kata lain kemampuan seseorang untuk bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi, mengatasi, mencegah, meminimalkan atau menghilangkan dampak-dampak yang merugikan serta mampu untuk bangkit dan pulih kembali dari tekanan, keterpurukan, kesengsaraan atau hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup, dan ini disebut sebagai resiliensi.

Dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, ajaran agama menyempurnakan dan menuntun umat manusia dari pelbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, bahkan ajaran agama di jadikan rujukan pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca juga: Tokoh lintas agama ajak generasi muda tanamkan prinsip persaudaraan

Baca juga: Tokoh lintas agama di Kaltim junjung toleransi sambut hangat MTQN XXX


Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024