Selain memastikan tumbuh kembang fisik dan kesehatan sebagai bagian dari hardware, juga memperhatikan aspek software anak yang juga harus terjaga baik
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mengajak orang tua dan pendidik untuk melakukan pendampingan kepada anak agar bisa menjadi pemimpin di masa depan.
 
"Mari kita dampingi anak-anak menjadi seorang pemimpin. Maka hak-haknya perlu kita lindungi baik hak hidup maupun hak tumbuh dan berkembang, serta hak untuk mendapat perlindungan dan partisipasi," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma saat perayaan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40  di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Polres Jakut bagikan 300 paket makan siang untuk anak yatim
 
Kegiatan ini  melibatkan anak usia dini (PAUD)  hingga SMA serta dimeriahkan anak-anak difabel dan penyintas kanker.
 
Menurut Dhany, perayaan HAN ini menjadi pengingat semua pihak tentang masa depan bangsa. Anak-anak pada hari ini nantinya akan menjadi tulang punggung negara bahkan dunia.

Baca juga: Anak jadi pendendam jika sering melihat orang tua lakukan KDRT
 
Dhany menjelaskan anak secara alamiah diibaratkan terdiri dari bagian perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Selain memastikan tumbuh kembang fisik dan kesehatan sebagai bagian dari hardware, juga memperhatikan aspek software anak yang juga harus terjaga baik.
 
Bagian software yang dimaksud yakni kesehatan jiwa dan pikir anak yang membutuhkan situasi kondusif agar maksimal dalam tumbuh dan kembang.

Terkait hal itu, Dhany mengingatkan pentingnya sentuhan kasih sayang dan situasi yang kondusif bagi anak baik di tengah keluarga maupun lingkungan sosial.

Baca juga: DKI tingkatkan fungsi ruang layak anak lewat ajang Gebyar RPTRA 2024
 
"Poinnya investasikan anak untuk masa depan. Tidak hanya menjadi tulang punggung keluarga, tapi juga negara menuju generasi Indonesia emas," tegas Dhany.
 
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jakarta Pusat. Kegiatan melibatkan sebanyak 143 anak usia PAUD hingga SMA, 46 anak difabel dan 10 anak penyintas kanker.
 
Kegiatan diisi oleh beragam hiburan seni dan budaya, serta penyerahan hadiah bagi siswa berprestasi. Kehadiran anak difabel dan penyintas kanker mengikuti beragam hiburan serta kemeriahan perayaan ini juga sebagai upaya realisasi kesetaraan hak dan perlindungan bagi semua anak.
 
"Yang terpenting bagaimana kita bisa melindungi anak dari kekerasan dan juga dari perkawinan anak usia dini. Lalu menghentikan perundungan serta menghentikan kekerasan anak dan perempuan," ucap Risma.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024