Kabupaten Deli Serdang (ANTARA) -
Pasangan peboling putra Jawa Timur Ryan Lalisang dan Billy Muhammad Islam menyebut kunci kemenangan mereka di final nomor ganda putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 adalah menjalankan instruksi khusus dari pelatih.

"Pelatih ada memberikan instruksi khusus, seperti mengganti bola dan bergeser ke line yang lebih ke kiri karena jalur lintasan bola semakin kering," kata Ryan usai merebut medali emas ganda putra di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu.

Ia membeberkan, perjuangan di final melawan wakil tuan rumah, Oscar dan Hardy Rachmadian, dilakoni dengan sangat keras sehingga harus menjaga fokus selangkah demi selangkah dari format pertandingan best of three yang ditentukan panitia.

Saat menjalani laga final, ganda putra Jatim fokus untuk mencuri kemenangan di gim pertama agar tuan rumah bermain dengan terburu-buru untuk menyamakan kedudukan pada gim kedua.

Strategi itu berjalan bagus, tetapi perubahan atau transisi permainan di gim kedua kedua menjadi sulit, sehingga keduanya kecolongan untuk menuntaskan pertandingan sehingga harus berlanjut ke gim ketiga untuk menentukan pemenang.

Bermodal motivasi meraih emas setelah delapan tahun absen di PON, membuat pasangan tersebut bisa lebih cepat mengendalikan diri dan kembali fokus dengan strategi yang sudah diinstruksikan pelatih.

"Tentu kami ingin meraih sebanyak-banyaknya emas karena ke depan belum tahu apakah boling masing dipertandingkan lagi di PON atau tidak seperti yang terjadi di PON XX Papua, sehingga momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," ujar Ryan yang juga peraih emas nomor ganda campuran bersama Aldila Indryati pada SEA Games Filipina 2019 itu.

Baca juga: Boling - Jawa Timur tambah pundi emas lewat ganda putra

Sementara itu, Bilyl Muhammad Islam mengatakan kemenangan ini sangat berarti karena dirinya melawan pasangan yang kuat.

Ditambah lagi, dia juga harus melawan pasangan duetnya saat berhasil meraih emas ganda putra pada SEA Games Filipina 2019.

"Keduanya lawan berat, tambah lagi saya tahu tentang Hardy yang merupakan pasangan duet saya," ujar suami dari peboling Sumatera Utara Nadia Pramanik Nuramalina tersebut.

Dengan kemenangan itu, keduanya mendapatkan bonus masing-masing Rp20 juta dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.

Sementara, wakil dari Aceh dan Jawa Barat sama-sama berbagi perunggu dalam nomor ganda putra.

Selain itu, hasil pertandingan final tersebut membuat Jawa Timur berhasil menambah raihan emas dari cabang olahraga boling.

Sebelumnya, pada tunggal putri Shinta Ceysaria Yunita telah lebih dahulu menyumbangkan emas untuk Jatim usai menumbangkan wakil tuan rumah Nadia Pramanik Nuramalina.

Baca juga: Boling - Sumut gondol emas pertama dari nomor ganda putri
Baca juga: Boling - Ada cinta di antara Sumut dan Jatim

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024