"Pelatih ada memberikan instruksi khusus, seperti mengganti bola dan bergeser ke line yang lebih ke kiri karena jalur lintasan bola semakin kering," kata Ryan usai merebut medali emas ganda putra di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu.
Ia membeberkan, perjuangan di final melawan wakil tuan rumah, Oscar dan Hardy Rachmadian, dilakoni dengan sangat keras sehingga harus menjaga fokus selangkah demi selangkah dari format pertandingan best of three yang ditentukan panitia.
Saat menjalani laga final, ganda putra Jatim fokus untuk mencuri kemenangan di gim pertama agar tuan rumah bermain dengan terburu-buru untuk menyamakan kedudukan pada gim kedua.
Strategi itu berjalan bagus, tetapi perubahan atau transisi permainan di gim kedua kedua menjadi sulit, sehingga keduanya kecolongan untuk menuntaskan pertandingan sehingga harus berlanjut ke gim ketiga untuk menentukan pemenang.
Bermodal motivasi meraih emas setelah delapan tahun absen di PON, membuat pasangan tersebut bisa lebih cepat mengendalikan diri dan kembali fokus dengan strategi yang sudah diinstruksikan pelatih.
Baca juga: Boling - Jawa Timur tambah pundi emas lewat ganda putra
Sementara itu, Bilyl Muhammad Islam mengatakan kemenangan ini sangat berarti karena dirinya melawan pasangan yang kuat.
Ditambah lagi, dia juga harus melawan pasangan duetnya saat berhasil meraih emas ganda putra pada SEA Games Filipina 2019.
Dengan kemenangan itu, keduanya mendapatkan bonus masing-masing Rp20 juta dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.
Sementara, wakil dari Aceh dan Jawa Barat sama-sama berbagi perunggu dalam nomor ganda putra.
Selain itu, hasil pertandingan final tersebut membuat Jawa Timur berhasil menambah raihan emas dari cabang olahraga boling.
Baca juga: Boling - Sumut gondol emas pertama dari nomor ganda putri
Baca juga: Boling - Ada cinta di antara Sumut dan Jatim
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024