Bonus uang tunai senilai Rp15 juta untuk masing-masing kampiun diserahkan oleh Ketua Umum PBFI Jakarta Estepanus Tengko saat Upacara Penghormatan Pemenang (UPP).
Slamet Junaidi yang turun di kelas 60 Kg berhasil menjadi yang pertama setelah menyisihkan atlet asal Banten Samsul Bahri dan Agung Wibowo dari Sumatera Utara, yang secara berurut meraih perak dan perunggu.
Sementara Sahri yang turun di kelas 70 Kg, unggul atas Panca Tri Anggono asal Jatim dan Doddy Armanda Putra dari Sumut.
Keduanya tak bisa menyembunyikan rasa bahagia. Air mata pun menetes tak tertahan. Usai UPP keduanya langsung memeluk erat pelatih binaraga DKI Jakarta Yefta Leonidas.
Kepada wartawan, Yefra mengatakan bahwa torehan dua medali emas ini atas perjuangan keras anak-anak asuhnya selama setahun lebih. Mereka harus menjalani diet ketat serta berlatih rutin tiap harinya.
Paling membanggakan, kata dia, saat prakualifikasi PON keduanya bukanlah unggulan. Namun saat PON ini, Slamet dan Sahri ternyata bisa mengamankan dua emas.
"Mereka bisa membuktikan bahwa mereka bisa menjadi juara. Ini kebanggaan buat kami," ujar Yefta.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Binarga dan Fitnes Indonesia (PP PBFI) Irwan Alwi mengatakan binaraga di PON XXI bukan hanya sekedar kontes keindahan massa otot semata, tapi ajang silaturahmi antarkontingen daerah.
"Silaturahmi anak bangsa, punya saudara dari Sabang dari Merauke. Kalau pergi ke mana ada teman ada di sana," kata Irwan Alwi.
Irwan mengatakan binaraga merupakan olahraga show muscle yang mempunyai kriteria-kriteria sendiri yang dinilai oleh juri. Adapun penilaiannya meliputi simetris dan proporsional otot, massa otot, definisi otot, dan presentasi panggung.
"Apapun hasil daripada kejuaraan ini merupakan hasil yang harus diterima semua pihak," kata dia.
Baca juga: Binaraga - Mulyadi sumbang emas bagi Kaltim di Nomor 55 Kg
Baca juga: PBFI harap binaraga perempuan bisa masuk PON
Baca juga: Binaraga - Stenly persembahkan medali emas untuk anak dan istri
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
