Sebenarnya kita sarankan kepada pemerintah, pertama, kita harus punya minimal RDF per masing-masing wilayah itu dulu
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Reza Cordova mengatakan pengelolaan sampah dengan pendekatan ekoregion dapat diterapkan sebagai salah satu langkah untuk mengatasi isu sampah plastik di wilayah Indonesia yang luas.
"Jadi ekoregion itu satu kawasan ekologi, sebenarnya paling mudah kita lihatnya satu dari area Sumatera saja, area Jawa saja, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku, dan area Nusa Tenggara saja. Sebenarnya kita sarankan kepada pemerintah, pertama, kita harus punya minimal RDF per masing-masing wilayah itu dulu," kata Reza dalam diskusi yang diadakan BRIN di Jakarta, Rabu.
Refuse Derived Fuel (RDF) adalah teknik pengelolaan sampah anorganik yang diolah untuk menghasilkan listrik atau digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Sampah diolah menjadi lebih kecil atau dibentuk pellet yang kemudian digunakan menjadi bahan bakar.
Jika tidak memungkinkan adanya fasilitas RDF, kata Reza, maka dapat dilakukan penambahan insinerator per ekoregion tersebut untuk memastikan sampah atau limbah dapat diolah tanpa harus dibawa melalui perjalanan antar-pulau yang akan menimbulkan biaya tambahan.
Baca juga: Peneliti BRIN: Sampah plastik di laut berdampak pada ekonomi
Peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN itu memberi contoh bagaimana untuk melakukan pengelolaan sampah yang dihasilkan di wilayah timur Indonesia terkadang harus dibawa ke Pulau Jawa agar dapat dimanfaatkan ulang sebagai bahan bakar atau bahan baku produk daur ulang.
Dengan demikian, katanya, maka selain mendukung upaya pengurangan sampah di wilayah masing-masing, juga menghasilkan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri di Indonesia. Saat ini sekitar 20-30 persen kebutuhan bahan baku sampah plastik dan kertas di Indonesia masih dipenuhi melalui impor.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbulan sampah mencapai 38,5 juta ton pada 2023 dengan sekitar 37,71 persen diantaranya belum terkelola atau sekitar 14,5 juta ton.
Baca juga: Sampah plastik di lahan pertanian, masalah serius yang jarang dibahas
Baca juga: Indonesia dan UAE pererat kemitraan atasi sampah plastik di sungai
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024