Semarang (ANTARA News) - Kian tumbuhnya bisnis online di Indonesia telah meningkatkan omzet pengusaha pengiriman barang.
"Kenaikan omzet pengiriman karena bisnis online ini sudah terasa sejak tiga tahun lalu karena saat itu banyak penjual yang lebih memilih memasarkan barang lewat Facebook maupun media sosial yang lain secara keseluruhan untuk kenaikan setiap tahun sekitar 20 persen," kata Wakil Ketua DPW Asosiasi Perubahaan Jasa Pengiriman Barang Ekspres Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah, Ranudin, di Semarang, Minggu.
Tidak hanya barang, seperti pakaian, sepatu, tas, dan barang ritel lain, tapi juga makanan.
"Khusus untuk makanan ini kami memberikan one day service serta ada boks tersendiri karena untuk barang ini kan butuh perlakuan khusus," katanya.
Ia menyebut beberapa makanan yang paling banyak diminati yaitu bandeng presto, lunpia, dan gudeg jogja.
Radunin mengatakan menjelang puasa mendatang, pengiriman untuk makanan diprediksi akan lebih tinggi.
"Secara keseluruhan pengiriman untuk kebutuhan Ramadhan akan naik sekitar 25-30 persen, ini berdasarkan tren tahun sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan kenaikan akan kembali terjadi satu minggu menjelang Lebaran karena barang yang dikirimkan didominasi oleh pakaian dan berbagai kue kering.
"Saat biasa begini dalam satu bulan kami bisa mengirimkan 350 ton barang, saat Lebaran nanti bisa hampir dua kali lipatnya," ujarnya.
Dia mengatakan sebetulnya pengiriman bisa lebih dari itu, namun pihaknya terkendala dengan keterbatasan kuota penerbangan karena 60 persen barang dikirimkan melalui transportasi udara, sedangkan sisanya lewat darat.
"Apalagi saat mendekati Lebaran nanti, kami juga harus berbagi bagasi dengan para pemudik. Tentu ini semakin memperkecil kuota yang harus dikirimkan melalui jasa pengiriman," katanya.
Ranudin mengatakan kenaikan sempat terjadi sebagai dampak dari pemilu legislatif lalu, ada kenaikan antara 20-25 persen untuk barang yang dikirimkan.
"Kenaikan ini sifatnya sementara karena pemilu kan tidak diadakan setiap tahun, untuk kebanyakan barang yang dikirimkan yaitu kertas suara yang dikirim ke wilayah Indonesia timur," katanya.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014