Banda Aceh (ANTARA) - Technical delegate dayung canoeing Hari Sidharta mengatakan faktor keamanan dan keselamatan menjadi alasan utama panitia penyelenggara cabang olahraga dayung kano slalom Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI memindahkan lokasi perlombaan dari Pantai Pulau Kapuk ke Bendungan Keuliling, Aceh Besar.

"Lomba dayung canoeing slalom ini semula memang direncanakan di pantai. Tetapi karena di laut itu banyak karang, dan bisa membahayakan atlet akhirnya dipindahkan ke Bendungan Keuliling, Aceh Besar," kata technical delegate dayung canoeing Hari Sidharta di Aceh, Rabu.

Hari mengkhawatirkan apabila lomba tetap dilaksanakan di Pantai Pulau Kapuk maka berpotensi menyebabkan atlet cedera seperti terkena benturan karang. Sebab, dalam lomba itu, sebelum menyentuh garis finis setiap atlet harus melakukan atraksi berputar 360 derajat atau satu putaran penuh menggunakan kayak.

Selain itu, perpindahan lokasi venue cabang olahraga kano slalom ke Bendungan Keuliling juga dilatarbelakangi kuatnya arus laut di lokasi awal pertandingan. Oleh karena itu, aspek keselamatan atlet menjadi faktor utama pemindahan venue cabang olahraga itu ke Bendungan Keuliling.

Cabang olahraga dayung kano akan memperebutkan empat medali emas dari empat nomor yang dipertandingkan. Secara keseluruhan terdapat 45 medali emas dari cabang olahraga dayung. Rinciannya, 12 emas di nomor canoeing, 15 pada nomor rowing, sembilan medali emas pada nomor traditional dragon boat.

Selanjutnya dua medali emas pada nomor stand up paddle, empat medali emas di nomor kano slalom, serta tiga medali emas pada nomor rowing beach sprint.

Sementara itu, Kepala Pelatih Dayung Sumbar Esneti mengatakan pada PON XXI, Ranah Minang mengirimkan 26 atlet dayung terbaiknya dan berharap bisa mendulang medali emas.

"Mudah-mudahan atlet kami terutama di kano slalom bisa meraih medali emas," kata dia.

Baca juga: PODSI sarankan pemda perbanyak kompetisi guna tambah jam terbang atlet

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024