Mulyadi berhasil menyisihkan kontestan lainnya seperti Rudiyanto asal DI Yogyakarta dan Hismawan Sulistiono dari Sumatera Utara, yang secara berurut mendapatkan perak dan perunggu.
Mulyadi turun pada nomor binaraga 55 Kg. Nomor ini menjadi pembuka dalam penyelenggaraan cabang binaraga pada hari kedua.
Medali emas ini juga menjadi yang pertama Kaltim dalam cabang binaraga. Pada perlombaan hari pertama, Selasa, Sumatera Utara berjaya dengan torehan dua emas. Sementara satu emas lainnya diraih atlet asal DI Yogyakarta.
Baca juga: PBFI harap binaraga perempuan bisa masuk PON
Sementara pada Rabu ini, ada delapan nomor yang dipertandingkan yakni kelas 55 Kg, 60 Kg, 65 Kg, 70 Kg, 75 Kg, 80 Kg, 85 Kg, dan 85+ Kg.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Binarga dan Fitnes Indonesia (PP PBFI) Irwan Alwi mengatakan binaraga di PON XXI bukan hanya sekedar kontes keindahan massa otot semata, tapi menjadi ajang silaturahmi antarkontingen daerah.
"Silaturahmi anak bangsa, punya saudara dari Sabang dari Merauke. Kalau pergi ke mana ada teman ada di sana," kata Irwan Alwi.
Irwan mengatakan binaraga merupakan olahraga show muscle yang mempunyai kriteria-kriteria sendiri yang dinilai oleh juri. Adapun penilaiannya meliputi simetris dan proporsional otot, massa otot, definisi otot, dan presentasi panggung.
"Apapun hasil daripada kejuaraan ini merupakan hasil yang harus diterima semua pihak," kata dia.
Baca juga: Binaraga - Kiki Irawan harap raihan emas bisa antarkannya jadi PNS
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024