Banda Aceh (ANTARA) - Pasangan suami-istri atlet panjat tebing Bim Sigrid dan Widia Fujiyanti peraih medali perunggu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 mengaku tak sabar ingin mengunjungi Pulau Sabang yang terletak di paling ujung barat Indonesia, selagi mereka berada di Aceh.

"Pengen ke Pulau Sabang. Ke titik nol (Tugu Nol Kilometer)," kata Widia, ditemui di Arena Panjat Tebing, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Rabu.

Bim dan Widia adalah bagian dari kontingen asal Jawa Barat yang dikirim bertanding di PON XXI dan berhasil meraih medali perunggu nomor combined (boulder and lead) mix.

Apalagi, kebetulan saat ini merupakan kesempatan kali pertama mereka berkunjung ke Tanah Rencong sehingga tak ingin menyia-nyiakan kesempatan berwisata ke Pulau Sabang.

Namun, keinginannya berwisata itu nampaknya harus tertahan sejenak setelah menyelesaikan agenda pertandingan di beberapa nomor yang sudah dijadwalkan.

"Kalau sekarang-sekarang 'kan enggak mungkin, karena masih tanding-tanding (ada pertandingan, red.) ya. Mungkin nanti sehari sebelum balik," kata pasutri yang tinggal di Bogor, Jawa Barat itu.

Baca juga: Jawa Timur kembali gondol emas dari panjat tebing
Baca juga: FPTI bersiap untuk dua hajat besar pada 2025


Sang suami, Bim Sigrid pun mengiyakan keinginan sang istrinya untuk menemani berwisata ke pulau yang dikenal dengan keindahan pemandangan laut dan bawah lautnya itu.

"Kalau soal wisata, saya ngikut (istri, red.) aja," kata Bim.

Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor, dan empat di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan putri, serta speed relay putra dan putri.

Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.

Baca juga: Papua Pegunungan bawa pulang emas ketepatan mendarat terbang layang
Baca juga: Sekjen POSSI berharap pembinaan olahraga selam makin merata

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024