Trenton, Kanada (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada Selasa mengatakan pemerintahnya menangguhkan 30 izin penjualan senjata ke Israel dan membatalkan kontrak dengan perusahaan Amerika Serikat yang menjual amunisi buatan negara itu kepada militer Israel.

Joly menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan amunisi buatan Kanada – dalam kasus ini diproduksi oleh cabang Kanada dari General Dynamics yang berpusat di AS – untuk dijual atau dikirim ke negara lain untuk dijual kembali ke Israel.

Pengumuman ini merupakan berita baik bagi Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), organisasi advokasi Muslim terbesar di Kanada.

“Menteri Joly menyampaikan pesan yang jelas dengan menyatakan bahwa kebijakan Kanada terkait larangan senjata untuk Israel tetap berlaku,” tulis NCCM di X. Ia mengisyaratkan secara gamblang bahwa pemerintah Kanada tidak mendukung celah hukum apa pun digunakan terkait dengan usulan penjualan bahan peledak baru-baru ini oleh General Dynamics.”

Penjualan senjata Kanada dari negara perantara untuk dijual di Israel telah menjadi sumber pertikaian. Joly mengatakan jenis transaksi bisnis seperti yang dilakukan oleh General Dynamics secara tegas dilarang.

"Untuk pertanyaan mengenai General Dynamics, kebijakan kami jelas," kata Joly. "Kami tidak akan mengirim senjata atau bagian dari senjata apa pun ke Gaza. Titik. Bagaimana senjata itu dikirim dan ke mana senjata itu dikirim tidak relevan. Jadi, posisi saya jelas, posisi pemerintah jelas, dan kami sedang berhubungan dengan General Dynamics."

Sementara itu, Pusat Urusan Israel dan Yahudi mengatakan kata-kata Joly menunjukkan "perubahan yang mengganggu" dalam kebijakan pemerintah Kanada, demikian laporan surat kabar Globe and Mail.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Kanada tuntut Israel selidiki insiden peledakan fasilitas air di Gaza
Baca juga: Kanada minta warga negaranya tidak bepergian ke Israel
Baca juga: Kanada akan larang penjualan senjata ke Israel

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024