Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Ani Nigeriawati menilai bahwa Indonesia memiliki persamaan dengan negara-negara Melanesia dalam hal seni musik dan tari.

“Namun, memang tentunya ada karakter tersendiri di Indonesia dan di negara-negara (Melanesia) … dalam konteks alat-alat instrumen (musik),” kata Ani di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu.

Ani mengatakan bahwa tantangan dari menggabungkan musik Indonesia dengan negara-negara Melanesia adalah menciptakan komposisi yang bunyinya bisa harmonis satu sama lain.

“Karena beat-beat (ketukan) musik dari Indonesia Timur dan negara-negara (Melanesia) itu sebetulnya agak-agak sama,” ujarnya.

Dia mengharapkan perpaduan musik Indonesia dan negara-negara Melanesia bisa menciptakan komposisi yang indah yang tidak hanya menyoroti konsep perbedaan tetapi juga menonjolkan kesamaan.

Baca juga: RI, negara-negara Melanesia kolaborasi seni dan budaya

Kemlu dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama menyelenggarakan rangkaian program “Harmony for the Pacific: Connecting Indonesia and the Pacific through Culture and Shared Heritage” pada 9-28 September 2024.

Program tersebut merupakan kegiatan seni dan budaya, yang difokuskan pada seni musik dan tari, yang ditujukan untuk mempelajari kesamaan dan upaya kolaborasi budaya Melanesia di Indonesia dan Pasifik.

Puncak rangkaian program tersebut akan dilaksanakan pada Resepsi Diplomatik peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Fiji di Kedutaan Besar RI (KBRI) Suva pada 27 September 2024.

Baca juga: Budaya Melanesia bantu kembangkan industri perfilman indonesia

Baca juga: Ras Melanesia terbanyak ada di Indonesia

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024