Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan ada 12 rumah sakit (RS) di Jakarta yang mempunyai fasilitas pelayanan Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) Rawat Inap.
 
"Iya, jadi ada 12 rumah sakit yang mampu melakukan pelayanan TB-RO Rawat Inap secara lengkap," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta Pusat, Rabu.
 
Fasilitas kesehatan pelayanan TB-RO Rawat Inap di DKI Jakarta, yakni Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
 
Lalu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, RSUD Cengkareng, RSUP Fatmawati, RSUD Koja (internal), RSIJ Sukapura, RSUD Kalideres dan yang terbaru RSUD Tarakan Jakarta.

Pelayanan rawat inap TB-RO di RSUD Tarakan memiliki kapasitas sepuluh tempat tidur yang terdiri dari delapan tempat tidur ruang rawat biasa dan dua tempat tidur ruang rawat intensif.

Baca juga: Kasusnya capai 30 ribu, Dinkes DKI gencarkan Kampung Siaga TBC

Fasilitas itu dilengkapi dengan ventilator, "bed side monitor" dan ruang tindakan khusus untuk TB-RO.
 
Selain itu, Ani menjelaskan, TB-RO merupakan penyakit dengan jumlah kasus yang terus meningkat sehingga memerlukan upaya pengendalian yang serius.
 
Hal itu juga sejalan dengan program pemerintah pusat yang terus mengembangkan pelayanan dan kemampuan sumber daya agar pengendalian TB-RO berjalan secara berkesinambungan.
 
Layanan tersebut mulai dari penemuan kasus, penegakan diagnosis, pengobatan, pemantauan pengobatan, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap, bahkan pasien yang membutuhkan perawatan intensif di ruang rawat kritis.
 
"Karena itu, RSUD Tarakan sebagai RSUD Kelas A di bawah Dinkes Pemprov DKI Jakarta membuka layanan TB RO dengan mengusung pelayanan terpadu TB RO," kata Ani.

Baca juga: DKI tingkatkan layanan penanganan TBC dan luka bakar di RSUD Tarakan
 
Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta pada 2023 menunjukkan terdapat sebanyak 60.420 pasien Tuberculosis (TBC) baru dari seluruh pasien terduga yang menjalani pemeriksaan.

Sedangkan pada Semester I 202Tahun 4, terdapat sekitar 30 ribu kasus TB baru di Jakarta.

Melihat angka kasus tersebut, Ani menegaskan pentingnya dilakukan tindakan upaya pencegahan, salah satunya dengan menginvestigasi kontak terdekat pasien agar dapat memutus tali penularan TB. 
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024