Medan (ANTARA) - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di dua provinsi paling utara Pulau Sumatera, yakni Aceh dan Sumatera Utara, tak lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas dua daerah tersebut, salah satunya martabak piring khas Medan.
Martabak memang sudah jadi kudapan yang mudah ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia, namun Medan punya ciri khas sendiri dalam menyajikan jajanan yang khas dijual pada malam hari ini, yaitu martabak piring.
Martabak piring Medan memiliki bahan baku yang tidak ada beda dengan martabak pada umumnya, yaitu adonan, olesan mentega, gula, dan berbagai pilihan taburan martabak pada umumnya seperti cokelat, keju, kacang, atau campuran ketiganya.
Namun yang membedakan hanyalah proses pembuatannya yang unik dan memengaruhi cita rasa. Cara membuat martabak piring menggunakan piring kaleng yang digarang di atas tungku berisi bara panas.
Adonan martabak dituangkan ke atas piring, lalu diratakan hampir ke seluruh permukaan piring kaleng berdesain klasik, jika pembeli memilih martabak varian tipis.
Baca juga: Pemilik Ucok Durian sebut pengunjung naik 30 persen karena PON XXI
Terdapat dua pilihan jenis martabak piring, yaitu tipis dan tebal. Jika pembeli hendak mencicipi martabak tebal, maka adonan akan dibiarkan di atas piring setelah dituang, tanpa diratakan ke berbagai sisi.
Jika pilihan pembeli jatuh ke varian tipis, maka topping akan ditabur di atas martabak yang sedang dimasak. Namun bila pilihan martabak tebal, topping baru akan ditabur saat martabak sudah diangkat dari piring, setelah dibalur mentega.
Karena kota ini adalah Medan, yang terkenal dengan warung-warung durian, salah satu pilihan taburannya juga termasuk durian. Pilihan martabak durian tersebut ada di gerai Martabak Piring Murni yang sudah cukup terkenal di Kota Medan.
Martabak Piring Murni sudah memiliki beberapa cabang dan tersebar di berbagai bilangan Kota Medan. Mulai dari gerobak utamanya di Jalan Tjong Yong Hian, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Setia Budi, Jalan Zainul Arifin, Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Asia Mega Mas.
Harga satu porsi martabak piring pun tidak lebih mahal dari Rp10 ribu. Paling murah, satu Martabak Piring Murni dihargai Rp5 ribu, yaitu varian tipis tanpa topping alias polos.
Varian martabak piring tebal dengan topping durian dan campuran cokelat, kacang keju adalah yang paling tinggi, yaitu Rp10 ribu. Varian rasa lainnya, sisanya berkisar di harga Rp6 ribu sampai Rp9 ribu saja.
Jam buka Martabak Piring Murni mulai dari 17.30 WIB sampai 23.00 WIB. Jadi, cocok sebagai jajanan yang wajib dicicipi usai seharian penuh berkegiatan di ajang PON XXI Aceh-Sumatera Utara.
Baca juga: Pemprov Sumut libatkan 500 pelaku UMKM semarakkan PON 2024
Baca juga: UMKM turut semarakkan PON XXI di Aceh Timur
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024