Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi telah menemukan 25 lagi kasus Sindroma Pernafasan Timur Tengah (MERS) saat tingkat infeksi naik dan dua lagi meninggal karena penyakit baru itu, kata Kementerian Kesehatan kerajaan.
Jumat tujuh orang dikonfirmasi mengidap MERS, mengikuti 18 Sabtu, yang merupakan kenaikan harian terbesar dalam infeksi baru sejauh ini, lapor Reuters.
Total jumlah kasus di kerajaan adalah 396, 109 diantaranya telah meninggal.
Kasus-kasus baru itu termasuk sembilan di Riyadh, 10 di Jeddah, empat di Mekkah dan dua di Madinah.
Pada Juli banyak peziarah asing diharapkan akan mengunjungi Mekkah dan Madinah selama bulan puasa Ramadhan.
Jutaan lagi diharapkan pada awal Oktober untuk menunaikan ibadah haji tahunan.
Pada Jumat, Amerika Serikat mengatakan telah menemukan yang kasus pertama yang dikonfirmasi penyakit yang menyerang pada seorang pria yang baru saja masuk Arab Saudi.
Mesir mengatakan menemukan kasus pertama, juga pada pria yang pernah masuk Arab Saudi, Kamis.
Infeksi MERS di Arab Saudi, yang ditemukan dua tahun lalu, telah lebih dari dua kali lipat sejak awal April, tetapi jumlah keseluruhan kematian telah meningkat pada tingkat yang lebih lambat.
Satu jumlah yang lebih tinggi dari orang tanpa gejala juga menjadi bagian penyakit yang ditemukan, mengesankan bahwa kenaikan pesat dalam beberapa pekan terakhir ini sebagian disebabkan oleh pengujian yang lebih luas dari orang-orang yang memiliki kontak erat dengan para pasien MERS.
MERS, bentuk coronavirus seperti SARS yang lebih mematikan, bisa menyebabkan demam, batuk, sesak napas dan pneumonia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyarankan pembatasan perjalanan ke Arab Saudi.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014