Nantinya setelah dilakukan pengerukan dan perbaikan penampang sungai, diharapkan debit air yang ditampung dapat meningkat secara signifikan, sehingga mampu mengatasi banjir
Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan dua kontrak baru yakni proyek pekerjaan Wulan River Improvement Paket 2 dan Candidasa Beach Conservation dengan total nilai mencapai Rp815 miliar.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan proyek Wulan River senilai Rp297 miliar ini, bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di daerah Kudus, Pati, Demak dan Jepara, dengan perbaikan aliran sungai dan pembangunan infrastruktur pendukung.

"Nantinya setelah dilakukan pengerukan dan perbaikan penampang sungai, diharapkan debit air yang ditampung dapat meningkat secara signifikan, sehingga mampu mengatasi banjir yang sering terjadi akibat sedimentasi dan aliran air yang tidak lancar," ujar Adjib melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Adjib mengatakan bahwa dalam proyek ini, Hutama Karya akan menggarap berbagai aspek penting yakni pekerjaan normalisasi Sungai Wulan dengan volume galian tanah kurang lebih 4,2 juta m3, serta pekerjaan struktur untuk memperbaiki tanggul-tanggul sungai dengan pengecoran beton parapet menggunakan fondasi tiang mini pile.

Proyek yang digarap melalui KSO antara Hutama Karya dan PT Bangkit Berkah Perkasa (KSO Hutama-Bangkit), akan dikerjakan selama 720 hari kalender serta ditargetkan selesai pada bulan Agustus 2026 mendatang.

Sementara itu, proyek pekerjaan Konservasi Pantai Bali Tahap 2 Paket 1 yakni Candidasa Beach Conservation, dikerjakan untuk mengembalikan kondisi pantai Candidasa ke kondisi alamiahnya, dengan membangun revetment, penambahan pasir pantai, konservasi terumbu karang, serta penataan kembali kawasan pantai sepanjang 5,5 km, dengan nilai kontak sebesar Rp518 miliar.

Dalam penyelesaian proyek yang ditargetkan rampung di tahun 2027 mendatang, Hutama Karya akan melakukan strategi yang efisien dengan pemanfaatan kembali hasil bongkaran struktur eksisting di sekitar lokasi sebagai material timbunan zona inti revetment.

Selain itu, direncanakan akan menggunakan material dari lokasi alur pelayaran, sekaligus berfungsi untuk meningkatkan kedalamannya sehingga dapat dilalui kapal berukuran besar.

"Proyek ini nantinya diharapkan dapat menanggulangi abrasi yang terjadi di pesisir pantai bagian timur Bali dari pesisir Pantai Buitan hingga Candidasa, serta meningkatkan daya tarik wisata dan potensi ekonomi daerah sekitar," kata Adjib.

Baca juga: HK fungsikan Tol Sibanceh Seksi 1 selama PON Aceh-Sumut
Baca juga: PT HKI selesaikan 10 titik "rest area" Jalan Tol Pekanbaru-Dumai
Baca juga: Pembangunan dua ruas Tol Trans Sumatera Tahap II memperkuat mobilitas

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024