“Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan IKN, sehingga kewaspadaan dan penanggulangan atas kerawanan terorisme harus semakin ditingkatkan,”
Banjarmasin (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membahas potensi kerawanan tindak terorisme di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) sekitarnya khususnya daerah perbatasan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan IKN, sehingga kewaspadaan dan penanggulangan atas kerawanan terorisme harus semakin ditingkatkan,” kata Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Pol Wawan Ridwan dalam pertemuan lintas lembaga penguatan penanggulangan terorisme di Banjarmasin, Rabu.

Dia menyebutkan dalam pertemuan ini, BNPT bersama lembaga terkait di Kalsel membahas isu dan langkah-langkah strategis pencegahan dini kejahatan terorisme.

“Kita tingkatkan koordinasi, perkuat wawasan dan kapasitas lembaga agar ke depan pencegahan dan penanggulangan lebih maksimal terhadap penyebaran paham terorisme,” ucapnya.

Dalam pertemuan ini juga, Wawan memaparkan perkembangan dan potensi penyebaran ajaran terorisme di berbagai wilayah baik secara nasional maupun di daerah, utamanya di Kalsel.

Dia menjelaskan pertemuan lintas lembaga ini dilaksanakan melalui diskusi dan tanya jawab dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten sebagai pemantik untuk memberikan pemahaman kepada lintas lembaga.

Menurutnya, meskipun tingkat kerawanan terorisme di Kalsel tidak separah beberapa daerah lain, namun harus tetap diwaspadai lebih dini karena provinsi ini merupakan wilayah perbatasan IKN.

Ia berharap diskusi kali ini dapat memberikan gambaran tentang pencegahan dan penanggulangan terorisme bagi lintas lembaga di Kalsel, mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat.

“Pertemuan ini kita laksanakan selama dua hari pada 11-12 September. Narasumber berasal dari lembaga khusus yang ada di Kalsel, dari BNPT, dan mitra deradikalisasi,” ujar Wawan.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024