"Tangki-tangki tersebut saat pemeriksaan dalam kondisi kosong dan diindikasi akan melakukan penimbunan BBM bersubsidi,"
Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua melaksanakan razia Bahan Bakar Minyak (BBM) pada beberapa SPBU yang berada di Kota Jayapura sebagai tanggapan atas penumpukan kendaraan di area SPBU.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Papua Kombes Pol Ade Sapari dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan dalam razia tersebut ditemukan adanya dua kendaraan dengan tangki rakitan di SPBU Nagoya yang diduga digunakan untuk pengetapan atau pengisian ulang BBM Bio Solar dengan barcode ganda.

"Tangki-tangki tersebut saat pemeriksaan dalam kondisi kosong dan diindikasi akan melakukan penimbunan BBM bersubsidi," katanya.

Menurut Sapari, tindakan yang diambil oleh anggota meliputi pengamanan satu unit mobil Mitsubishi Canter warna kuning dengan nomor polisi PA 8864 AL dengan tangki rakitan 1.000 liter serta mesin sedot solar dan plat nomor ganda.

“Selain itu kami juga mengamankan satu unit mobil Mitsubishi Ragsa warna hitam dengan nomor polisi PA 9992 AD berisi drum rakitan 1.200 liter, mesin sedot solar dan plat nomor ganda," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya telah mengklarifikasi awal terhadap supir truk serta melakukan koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Papua untuk melakukan penindakan terhadap kendaraan yang tidak sesuai standar.

"Barang bukti yang diamankan mencakup kendaraan, tangki rakitan, mesin pompa minyak dan berbagai peralatan terkait serta pengendara yang terlibat juga telah diberikan sanksi tilang sebagai langkah tegas untuk memberi efek jera," katanya lagi.

Dia menambahkan Polda Papua menyatakan akan terus melakukan pengecekan dan penertiban untuk memastikan distribusi BBM subsidi berjalan sesuai ketentuan dan mencegah adanya penyaluran ilegal dari pengendara yang tidak bertanggungjawab di wilayah Kota Jayapura.

Razia BBM bersubsidi di Kota Jayapura merupakan hasil dari pertemuan antara Kapolda Papua Brigjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Kombes Pol Ade Sapari dan pihak PT. Pertamina.

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024