perlu kerja sama semua pihak
Tarakan (ANTARA) - Polda Kalimantan Utara (Kaltara) mengharapkan dukungan lembaga adat Dayak untuk menyukseskan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun ini di daerah itu. 

"Pilkada 2024 di Provinsi Kaltara ini perlu kerja sama semua pihak dan tidak mungkin kami bisa menyelesaikan masalah tanpa adanya informasi dan dukungan dari elemen masyarakat," kata Kapolda Kaltara Irjen Pol. Hary Sudwijanto di Bulungan, Selasa.

Dia mengatakan dengan dukungan masyarakat, maka diharapkan perbedaan dalam Pilkada 2024 tidak menjadi perpecahan.

Namun, keberagaman tersebut menjadi pemersatu dalam lingkup persatuan NKRI sehingga, lanjutnya, tidak saja membantu menambah partisipasi pemilih, masyarakat adat juga dapat berperan menegur para calon legislatif yang berpotensi melanggar norma adat atau norma hukum yang berlaku.

"Untuk itu, kita mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan dan menjaga kondisi pilkada yang aman, dan damai serta gunakan hak pilih secara bijak sesuai dengan hati nurani," kata Kapolda.

Baca juga: Teguh: Pilkada harus adu gagasan, bukan adu kerumunan

Guna menjaga tali silahturahmi antara Polda Kaltara dengan para tokoh adat setempat, Kapolda Kaltara Irjen Pol. Hary Sudwijanto melaksanakan kunjungan ke tempat kediaman Ketua Lembaga Adat Dayak Provinsi Kaltara di Bulungan, Senin (9/9).

Lembaga Adat Dayak dihadiri oleh Jhonny Laing Impang. M,Si selaku ketua, Jalin Udau, Yunus Luat, Gun, Hendra Firdaus, Kiyin, Berlan, Joel Sakai dan Jalung Biling.

Kapolda Kaltara mengucapkan terima kasih karena telah disambut dengan penuh kekeluargaan oleh seluruh anggota Lembaga Adat Dayak Provinsi Kaltara.

Pertemuan itu membahas peran Lembaga Adat Dayak dalam mengawal dan berpartisipasi dalam Pilkada 2024 karena dengan adanya Lembaga Adat dapat meredam potensi konflik dalam perbedaan pilihan politik di masyarakat.

Ketua Lembaga Adat Dayak Provinsi Kaltara Jhonny Laing Impang mengatakan bahwa suku Dayak sebenarnya berprinsip mencintai kedamaian tetapi karena begitu banyak pendatang yang menodai nama baik suku Dayak mau tak mau Lembaga Adat Dayak harus memberikan sanksi tegas kepada para pelaku.

Baca juga: Pjs Gubernur Kaltara waspadai hambatan distribusi logistik Pilkada

Ia juga sangat mengharapkan kehadiran aparat keamanan yaitu Polda Kaltara dalam menjaga kamtibmas di wilayah Kaltara.

"Dari sisi partisipasi, kami pasti akan berpartisipasi secara maksimal agar Pilkada 2024 berjalan tertib dan lancar, oleh karena itu kami akan terus mengandalkan Polda Kaltara dalam melaksanakan tugas mulia seperti Pilkada 2024 saat ini," kata Jhonny Laing.

Dia juga berharap agar Polda Kaltara selalu dapat saling bekerjasama dan berkoordinasi secara baik dengan Lembaga Adat Dayak Provinsi Kaltara.

Jhonny Laing juga menambahkan agar saat penerimaan Polri, lebih mengutamakan putra-putri kebanggaan daerah Kaltara tercinta ini , karena menurutnya Kaltara sudah sangat banyak dipenuhi oleh pendatang dari luar yang mencari pekerjaan di daerah ini dan salah satunya adalah menjadi anggota Polri.

"Putra-putri daerah tidak harus suku Dayak, Kaltara memiliki beragam suku seperti Bugis, Toraja, Jawa, Tidung dan masih banyak suku lainnya lagi. Kami sangat berharap agar Bapak Kapolda Kaltara mau mengutamakan putra-putri kebanggaan daerah untuk mengabdi menjadi Anggota Polri," kata Ketua Lembaga Adat Dayak Provinsi Kaltara.

Baca juga: Pemprov Kaltara alokasikan dana Rp16 miliar untuk pengamanan pilkada

Pertemuan dilakukan Kapolda dengan para tokoh adat Dayak untuk mempererat tali silaturrahmi yang selama ini telah terjalin erat.

Silaturrahmi merupakan modal dasar dalam menyelesaikan masalah, bekerjasama dan berkoordinasi.

Kapolda Kaltara juga berharap, partisipasi dari tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama untuk bersinergi dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif khususnya menghadapi Pilkada 2024 ini.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024