Kairo (ANTARA News) - Satu orang tewas dan dua orang lagi cedera dalam ledakan di pusat Ibu Kota Mesir, Kairo, Jumat malam (2/5), beberapa pekan sebelum pemilihan presiden mendatang di negeri itu.
Ledakan tersebut, yang dipicu oleh satu bom mobil di Jalan Ramsis di luar Perhimpunan Insinyur di pusat kota Kairo, menewaskan pemilik mobil itu, kata kantor berita MENA.
Sementara itu stasiun TV Mesir, Nile, menyatakan ledakan tersebut melukai dua orang.
Para ahli bahan peledak menyisiri daerah itu untuk menemukan bom lain yang mungkin ditaruh di sana.
Pada Jumat pagi, empat orang tewas dan 12 orang lagi cedera dalam tiga ledakan yang melanda Semenanjung Sinai di Mesir dan Kairo.
Protes dan ledakan pada Jumat terjadi saat waktu bergerak mendekati saat pemilihan presiden yang dijadwalkan diselenggarakan pada 26 dan 27 Mei, yang pertama pasca-presiden Mohamed Moursi, demikian laporan Xinhua.
Sejak penggulingan tokoh dari kubu Islam tersebut oleh militer pada Juli lalu, gelombang ledakan telah ditujukan kepada personel keamanan dan kompleks mereka di Semenanjung Sinai, yang bergolak. Belakangan gelombang serangan telah merembet ke ibu kota Mesir, kota besar di Delta Nil dan provinsi lain di seluruh negeri itu.
Satu laporan resmi belum lama mengatakan jumlah korban jiwa akibat serangan semacam itu telah mencapai hampir 500, kebanyakan di antara mereka ada prajurit militer dan polisi.
Militer Mesir telah melancarkan operasi berskala besar sejak penggulingan Moursi untuk menghancurkan sarang pelanggar hukum di Sinai, yang mudah bergolak.
Kelompok Ansar Bayt Al-Maqdis, yang diilhami oleh Al Qaida telah mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar serangan tersebut.
(C003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014