Sekitar 70 persen dari bencana yang terjadi di planet biru ini terkait dengan cuaca dan iklim, angka itu meningkat 50 persen dari dua dekade lalu.

Jakarta (ANTARA News) - Perubahan iklim memang terjadi dan kondisinya semakin kritis karena itu diperlukan langkah berani setiap negara untuk menjalankan mitigasi dan adaptasi guna menghadapi bencana iklim tersebut.

"Tahun-tahun terakhir ini kondisinya semakin kritis, bisa dilihat dari IPCC (The Intergovernmental Panel on Climate Change) setebal 60000 halaman berdasarkan laporan dan kajian ilmiah para ilmuwan dunia. Jadi dalam dua tahun ke depan harus ada langkah berani tiap negara," kata Sekjen World Meteorological Organization (WMO) Michel Jarraud di Gedung Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jakarta, Jumat.

Berdasarkan laporan IPCC tersebut, diketahui bahwa 95 persen emisi karbon dihasilkan oleh aktivitas manusia. Hal yang dapat dilakukan adalah mitigasi untuk meredam perkiraan kenaikan suhu dua derajat celsius dalam 10--30 tahun mendatang.

Adaptasi, lanjutnya, juga menjadi aksi yang perlu dilaksanakan oleh tiap-tiap negara mengingat bencana-bencana hidro meteorologi seperti cuaca ekstrem, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, topan akan sering terjadi.

Sebelumnya ia mengatakan tidak ada satu negara yang kebal dari perubahan iklim. Dan tidak ada negara yang dapat menghadapi perubahan iklim sendiri, karena itu kerja sama adalah kunci jawabannya.

Ia menegaskan langkah berani seperti yang dilakukan Indonesia yang berkomitmen menurunkan emisi rumah kaca 26 persen di 2020 juga menjadi jalan keluar dalam menghadapi perubahan iklim.

Berdasarkan sebuah laporan dari PBB, bumi akan menghadapi bencana yang disebabkan karena iklim. Sekitar 70 persen dari bencana yang terjadi di planet biru ini terkait dengan cuaca dan iklim, angka itu meningkat 50 persen dari dua dekade lalu.

Berdasarkan laporan IPCC yang baru-baru ini diterbitkan bumi semakin panas dengan laju kecepatan yang mengkhawatirkan. Gletser di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair lebih cepat dari yang diperkirakan.

Berdasarkan perkiraan para ilmuwan, permukaan air laut dapat meningkat meningkat hingga satu meter pada akhir abad ini. Hal tersebut cukup membuat setengah wilayah Jakarta tergenang, menenggelamkan banyak pulau-pulau kecil dan meninggalkan ancaman untuk generasi berikutnya, ujar dia.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014