Kiev (ANTARA News) - Sedikitnya 38 orang tewas pada Jumat (2/5), ketika kelompok radikal membakar satu gedung di Odessa, Ukraina, kata Kementerian Dalam negeri.
Sebanyak 30 orang, katanya, tewas akibat keracunan karbon dioksida, sedangkan delapan orang lagi meninggal karena melompat dari jendela bangunan di dewan serikat perdagangan regional itu.
Sebanyak 50 orang, termasuk 10 polisi, telah meminta pengobatan medis akibat kebakaran tersebut. Kiev menuduh Sektor Kanan, kelompok ultra-nasionalis Ukraina, dan gerilyawan bela-diri sebagai pelaku pembakaran.
Polisi lokal mengatakan kepada kantor berita Itar-Tass kerusuhan merebak pada Jumat pagi, antara penggemar sepak bola dari Kota Kharkov di bagian timur negeri tersebut dan kaum radikal Sektor Kanan yang telah datang dari Kiev.
Bentrokan itu terjadi pada hari yang sama saat Ukraina melancarkan serangan militer di Kota Slaviansk dibagian timur negeri tersebut dalam upaya merebut kembali gedung pemerintah yang diduduki oleh pegiat pro-Rusia, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Kementerian Pertahanan Ukraina telah mengkonfirmasi kehilangan dua helikopter. Pesawat itu, katanya, ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara, yang membuktikan pegiat bukan warga sipil tapi gerilyawan yang terlatih baik dan memiliki perlengkapan baik.
Kremlin mengatakan serangan tersebut berarti Kiev telah "keluar" dari kesepakatan Jenewa, yang dicapai pada 17 April.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, yang menyebut aksi militer Ukraian itu sebagai "perwujudan kejahatan kelemahan Pemerintah Kiev", mendesak mereka yang berkuasa agar "menggunakan akal sehat mereka ... sebab jika tidak, nasib negara tersebut mungkin akan sangat menyedihkan".
(C003)
(T.C003/B/C003/C003) 03-05-2014 06:47:20
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014