Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Gorontalo melakukan pemindaian suhu tubuh dengan menggunakan thermal scanner terhadap para penumpang pesawat yang tiba di Bandara Djalaluddin, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Penanggung jawab poliklinik BKK Kelas 1 Gorontalo, dr Ika Minarti, di Gorontalo, Selasa, mengatakan thermal scanner atau alat pemindai suhu tubuh dipasang sebagai salah upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap penyakit cacar monyet atau Mpox.

"Thermal scanner ini kami aktifkan sejak adanya virus Monkeypox masuk ke Indonesia," ucapnya.

Ia mengatakan alat pemindai itu sudah dua pekan diaktifkan untuk memindai suhu tubuh penumpang maskapai saat tiba di bandara.

"Jika terdeteksi 37,5 derajat Celcius ke atas itu akan bunyi alarmnya bahwa penumpang itu demam. Setelah penumpang itu terdeteksi, mereka akan kita panggil untuk pemeriksaan fisik," ujar dia.

Ika menjelaskan, dengan adanya alat itu pihaknya dapat melihat suhu tubuh penumpang melalui layar monitor yang terhubung dengan alat pemindai yang mengarah langsung ke penumpang yang tiba.

"Selain suhu tubuh, kita juga bisa lihat kalau dia terpapar dengan Mpox, akan muncul ruam atau pembengkakan kelenjar getah bening yang bisa kita lihat secara langsung," kata dia.

Jika ditemukan hal tersebut, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Labkesda atau rumah sakit pemerintah setempat.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang terdeteksi demam atau terpapar dengan virus Monkeypox di Gorontalo," ungkap dr Ika.

Baca juga: Pj Bupati Brebes jadi orang pertama yang terjangkit virus cacar monyet di Brebes, benarkah?

Baca juga: Cegah Mpox, BKK pindai suhu penumpang luar negeri di Pelabuhan Bintan

Sejumlah petugas BKK Kelas 1 Gorontalo memantau layar mesin pemindai suhu atau thermal scanner di pintu kedatangan penumpang Bandara Djalaluddin, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (10/9/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024